Ternate (ANTARA News) - Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Provinsi Maluku Utara sejauh ini belum nenerima laporan adanya korban atau kerusakan fisik akibat dua kali gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Selasa pagi( 28/8) . Sekretariat Satkorlak PBA Malut ketika dihubungi di Ternate, Selasa, mengatakan mereka sudah melakukan kontak dengan Pemkab Halut, termasuk sejumlah pemkab lainnya di Malut, tetapi belum dilaporkan adanya korban atau kerusakan fisik akibat gempa Selasa pagi. Namun demikian, Satkorlak PBA Malut terus melakukan pemantauan, karena tidak tertutup kemungkinan ada korban atau kerusakan fisik akibat gempa itu . Pihak BMG Ternate ketika dihubungi menjelaskan gempa yang menguncang wilayah Halut Selasa pagi, pertama terjadi Pkl 05.22 WIT berkekuatan 5,2 SR pada koordinat 2,94 derajat LU - 127,58 derajat BT pada kedalaman 82 km dengan pusat di Laut Maluku, atau sekitar perairan Pulau Morotai, Halut. Sedangkan gempa kedua terjadi Pkl 06.00 WIT berkekuatan 4,9 SR pada koordinat 2,84 derajat LU - 127,60 derajat BT pada kedalaman 82 km, dengan pusat gempa berada tidak jauh dengan lokasi gempa yang pertama yakni masih di perairan Pulkau Morotai, Halut. "Kedua gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, karena kekuatannya kurang dari 6,0 SR dan kedalamannya lebih dari 30 km. Gempa berpotensi menimbulkan tsunami kalau kekuatannya di atas 6,0 SR dan kedalamannya kurang dari 30 km," kata staf BMG Ternate, Wartati. Sementara itu, sejumlah warga di Halut ketika dihubungi melalui telepon mengaku bahwa gempa yang terjadi Selasa pagi, getarannya sangat lemah sehingga tidak membuat mereka khawatir atau mengungsi ke daerah ketinggian, seperti saat terjadi gempa pada pertengahan Juli 2007. Kabupaten Halut pada pertengahan Juli 2007 diguncang gempa berkekuatan 6,3 SR yang mengakibatkan seorang warga setempat cedera akibat terkena reruntuhan rumah, serta lebih dari 40 rumah warga mengalami kerusakan berat dan ringan. (*)
Copyright © ANTARA 2007