Yogyakarta (ANTARA News) - Gerhana bulan total yang diperkirakan terjadi pada 28 Agustus 2007 diprediksi hanya sedikit mempengaruhi gelombang air laut, kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta, Jaya Murjaya. "Gerhana bulan total akan menyebabkan naiknya gelombang air laut karena adanya gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi, namun gelombang yang akan terjadi tidak mengkhawatirkan," katanya kepada ANTARA di Yogyakarta, Selasa. Ia mengatakan gerhana bulan terjadi saat bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus yang sempurna, sehingga cahaya matahari tidak bisa menyinari seluruh permukaan bulan. Secara teoritis, gerhana bulan total akan berpengaruh pada naiknya gelombang air laut karena adanya gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi, seperti halnya yang terjadi pada bulan purnama. Berdasarkan perkiraan BMG Yogyakarta, cuaca Yogyakarta pada 28 Agustus 2007 secara umum cerah berawan, angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan kecepatan 0 - 27 kilometer per jam. "Sedangkan ketinggian gelombang laut di laut selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi sekitar 1,25 meter, masih dalam level ketinggian rata-rata," katanya. Gerhana bulan total pada 28 Agustus diperkirakan dapat dilihat dari wilayah Indonesia, Filipina, Asia bagian timur, Jepang, KOrea, Amerika Selatan bagian barat, tengah, dan utara, serta Samudra Pasifik. Bulan masuk ke umbra pertama pada pukul 15.50 WIB, kemudian mulai memasuki bayang-bayang gelap bumi atau kontak umbra kedua pada pukul 16.52 WIB, saat itulah dimulai gerhana bulan total. Gerhana bulan total pertengahan atau puncaknya akan terjadi pada pukul 17.37 WIB, dan bulan mulai keluar dari bayang-bayang gelap bumi pada pukul 18.22 WIB, secara keseluruhan gerhana bulan akan berakhir pada pukul 19.23 WIB. (*)
Copyright © ANTARA 2007