Mempawah, Kalimantan Barat (Antara News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengharapkan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi salah satu daerah yang diminati oleh para investor, pasca diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Senin.


Dalam sambutannya saat peresmian PLTBm tersebut, Bambang mengatakan pemerintah pusat sangat mendukung cita-cita Gubernur Kalbar Sutarmidji yang ingin para investor berinvestasi di provinsinya. Namun dia mengingatkan, bahwa sebelum berinvestasi, para investor pasti memikirkan kualitas infrastruktur di daerah terkait.


"Kalau bicara infrastruktur, yang pertama ada di benak investor itu pasti listrik. Mereka ingin kepastian, baik pasokan maupun kualitas dari listrik yang ada di Kalbar," kata Bambang.


Oleh karena itu dia mendoakan, dengan adanya PLTBM Siantan tersebut, meskipun baru tahap awal karena baru berkapasitas 15 MW, maka keyakinan investor untuk masuk atau berekspansi di Kalbar akan menjadi lebih baik.


"Ini juga solusi dari masalah lain yang disampaikan Pak Gubernur, bahwa 24 persen wilayah Kalbar belum teraliri listrik. Kita harap akan ada pembangkit listrik lain di Kalbar, yang akan dikembangkan," ujarnya.


Selain Sutarmidji peresmian PLTBm pertama di Kalbar ini juga turut dihadiri oleh Kasubdit Penyiapan Program Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Trois Dilisusendi dan Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlana.


PLTBm Siantan ini dikembangkan oleh PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari (RPSL) sebagai perusahaan Independent Power Producer (IPP), yang telah diakuisisi oleh PT Energi Infranusantara (EI), perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan sekaligus anak perusahaan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).


Bahan bakar dari PLTBm Siantan ini adalah energi baru terbarukan seperti cangkang kelapa sawit dan kayu, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lainnya.


Listrik yang dihasilkan PLTBm Siantan tersebut nantinya akan disalurkan melalui jaringan 20 kilo Volt (kV) milik PLN sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke Sistem Khatulistiwa.


Saat ini, Sistem Khatulistiwa melayani pelanggan PLN di Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Pemangkat, Sambas dan Bengkayang, dengan daya mampu rata-rata 341 MW dan beban puncak rata-rata mencapai 294 MW.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018