Kabul (ANTARA News) - Lima tentara Barat, termasuk tiga dari Amerika Serikat, tewas dalam serangkaian serangan Taliban di Afghanistan timur dan selatan, kata pejabat hari Senin. Orang Amerika Serikat itu tewas bersama dua tentara Afgan dalam sergapan Taliban hari Senin di daerah Ghazi Abad di propinsi Kunar, Afganistan timur, dekat perbatasan dengan Pakistan, kata kepala polisi setempat kepada wartawan. Tiga tentara asing dan dua serdadu Afghanistan tewas hari Senin dalam pertempuran sengit dengan pejuang di Afganistan timur, kata tentara Amerika Serikat kepada kantor berita Prancis AFP. Dengan kematian itu, enam tentara asing tewas di Afganistan dalam dua hari terahir dan 150 dalam tahun ini. "Tiga tentara sekutu dan dua Afghanistan tewas pagi ini dalam sergapan di propinsi Kunar, Afganistan timur," kata pejabat tentara, yang berbicara dengan syarat tak dikenali. Jurubicara gabungan pimpinan Amerika Serikat, Sersan Dean Welch, mengatakan kepada AFP bahwa terjadi peristiwa di bagian timur negara terkoyak perang itu, yang mengakibatkan "beberapa korban" jatuh, tapi ia menolak menyebut angka. Polisi di Kunar menyatakan lima tentara tewas dalam kejadian tersebut, yang dikatakan pejabat melibatkan "pertempuran sengit". "Tiga tentara asing dan dua serdadu Afgan tewas dalam pertempuran dengan pejuang," kata kepala polisi setempat Abdul Qayoum kepada AFP. Dua tentara asing dan tujuh serdadu Afgan cedera dalam pertempuran tersebut, kata Qayoum. Sekutu pimpinan Amerika Serikat berada di Afghanistan sejak ahir 2001, saat membantu menumbangkan pemerintah Taliban. Mereka saat ini terutama bertugas memburu pejuang dan sekutunya di Alqaida. Sejak itu, 669 tentara asing tewas di negara tersebut, yang terdiri atas serdadu Amerika Serikat 430 orang, Inggris 73, Kanada (69), Spanyol (21), Jerman (25), dan bangsa lain (51). Pejabat persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO di Kabul sebelumnya menyatakan dua tentara tewas saat meronda hari Minggu, satu dalam serangan di Afghanistan timur dan yang lain di selatan. NATO tidak mengungkap jatidiri korban tersebut. Tapi, tentara Belanda menyatakan satu anggotanya tewas pada malam sebelumnya akibat ledakan bom di Afghanistan selatan. Dikatakannya bahwa sersan berumur 30 tahun itu beada dalam satuan pelacak peledak di propinsi Uruzgan saat bom rakitan meledak, kata Kepala Staf Dick Berlijn dalam temu pers ditelevisikan. Seorang kopral berusia 23 tahun cedera, tambah Berlijn. Belanda menempatkan sekitar 1.700 tentara di Afghanistan. Kekerasan meningkat dalam 19 bulan terahir di Afghanistan, tempat lebih dari 100 tentara Barat di bawah kepemimpinan NATO dan tentara Amerika Serikat tewas tahun ini saat menempur Taliban, yang meningkatkan perlawanan. Dua tentara Kanada dan seorang jurubahasa Afghanistan tewas pekan lalu, sementara dua wartawan Kanada dan seorang prajurit cedera akibat sebuah ranjau meledakkan kendaraan mereka di Afganistan barat, kata tentara Kanada. Wartawan Radio Kanada, Patrice Roy, dan jurukamera Charles Dubois dalam perjalanan bersama seorang penerjemah dan beberapa tentara ketika kendaraan mereka dihantam ledakan itu, kata pernyataan tentara. Ledakan tersebut terjadi sekitar 50 kilometer di barat kota Kandahar. (*)

Copyright © ANTARA 2007