Purwakarta (ANTARA News) - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengajak masyarakat dan peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 saling menghormati terkait dengan perbedaan pilihan politik.
"Jangan sampai ada konflik karena berbeda pilihan politik. Kita tetap satu, keluarga besar Purwakarta. Kerukunan dalam keluarga besar ini harus kita pelihara," katanya di sela Deklarasi Kampanye Damai, di Purwakarta, Jawa Barat, Senin.
Ia mengatakan, aturan dalam perundang-undangan harus menjadi pedoman semua untuk mewujudkan Pemilu damai, khususnya di Purwakarta.
Menurut dia, perbedaan pilihan pada Pemilu itu merupakan hal wajar. Sehingga tidak perlu menimbulkan konflik horizontal.
"Suasana kampanye ini harus kita hiasi dengan nilai pendidikan politik bagi masyarakat luas. Di dunia nyata harus saling menghormati, di dunia maya harus saling menghormati," kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purwakarta Ramlan menekankan agar peserta Pemilu tidak melakukan kampanye hitam dan tidak menyebar hoaks.
"Janganlah melancarkan kampanye hitam. Kemudian, tidak boleh menyebar fitnah dan hoaks. Kampanye harus bertujuan mendidik. Saya yakin semua peserta pemilu bisa mengikuti aturan dengan baik," kata dia.
Dikatakannya, waktu kampanye yang panjang ini menyediakan ruang bagi peserta Pemilu untuk beradu gagasan. Visi, misi serta program harus menjadi konten dan materi unggulan yang disebarluaskan. Artinya, seluruh peserta pemilu harus fokus pada penyebaran konten positif.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018