Jakarta (ANTARA News) - Suporter Persija Jakarta bernama Haringga Sirila (23), yang menjadi korban tewas pengeroyokan oleh diduga suporter Persib Bandung dikenal gemar menonton sepak bola.

Ketua RT 13 Kelurahan Cengkareng Timur Nimin saat dihubungi di Jakarta, Senin mengatakan Haringga tidak banyak bicara, namun aktif dalam kegiatan warga di sekitar lingkungannya.

"Anaknya memang pendiam, nggak neko-neko. Tapi aktif juga ikut kegiatan warga," ujar .

Tak hanya itu, Nimin menyebut Haringga, yang merupakan fans berat kesebelasan Persija Jakarta seringkali menggerakkan anak-anak muda di lingkungannya untuk bermain futsal maupun hanya sekedar mengajak menonton pertandingan Persija di Jakarta.

"Di kampung kita udah nggak ada lapangan lagi. Tapi dia sering main futsal, atau kalau nonton (pertandinan Persija) ajak-ajak yang lain," ujarnya.

Haringga dikenal sangat mencintai sepak bola. Terutama dalam mendukung kesebelasan kesayangannya, Persija Jakarta.

Ayah Haringga, Siloam menyebut anak keduanya tersebut gemar menyaksikan pertandingan Persija Jakarta, tak hanya saat bermain kandang, namun juga saat bermain tandang.

"Dia memang suka nonton Persija, cuma untuk nonton Persija di Bandung dia nggak bilang. Pokoknya cuma bilang ke Bandung aja," ujar dia.

Siloam mengaku menyesal tidak mengetahui lebih dalam tujuan Haringga pergi. Apalagi dia merasa tidak memiliki firasat buruk saat Haringga pamit pergi.

"Nggak ada, dia semalam izin sama saya mau ke Bandung. Baru tadi pagi dia berangkat kesana, cuma dia sama sekali enggak bilang kalau ternyata mau dukung Persija," ungkap dia.

Senada halnya dengan Hilmi, sahabat Haringga yang sangat menyesali kepergiannya. Hilmi menyebut loyalitas Haringga mendukung pasukan Macan Kemayoran, sebutan untuk Persija Jakarta, sangat total

"Dia emang suka nonton Persija, bahkan saat main di luar kota juga dia sering nonton. Kemarin pas lawan PSIS juga dia nonton sendiri," ujar Hilmi.

Dia mengaku sempat diajak Harigga nonton pertandingan Persija melawan Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat pada Minggu melalui obrolan Whatsapp. Namun ajakan itu ia tolak demi alasan keamanan.

Penolakannya tersebut sempat dicemooh Haringga, lantaran tidak berani menonton laga tandang Persija di Bandung.

"Saya bilang kita dilarang buat datang kesana makanya saya tidak mau ikut. Terus dia bilang kalau saya penakut,‎" kata Hilmi.

Naas, Haringga yang akhirnya datang seorang diri ke kandang suporter lawan tersebut dikeroyok massa yang diduga Bobotoh, suporter Persib Bandung hingga tewas sebelum pertandingan berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB.

Jenazah Haringga kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung dan langsung dimakamkan di kampung halaman orangtuanya di Desa Kebulen, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat sekitar pukul 10.30 WIB dengan diiringi ratusan Jakmania, sebutan suporter Persija.

Baca juga: Polisi tahan 16 orang terkait penganiayaan suporter Persija

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018