Surabaya (ANTARA News) - Hasil uji balistik 12 senjata Marinir dalam insiden Alastlogo (30/5) telah dinyatakan selesai dan akan diserahkan ke Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V pada 28 Agustus 2007. "Insya Allah uji balistik sudah selesai, karena hasilnya memang akan diserahkan ke Pomal pada Selasa (28/8) pagi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kabid Humas Polda Jatim), Kombes Pol Dra Pudji Astuti MM, di Surabaya, Senin. Namun, katanya, hasil uji balistik tidak dapat dipublikasikan, mengingat uji balistik itu diserahkan kepada Pomal Lantamal V sebagai pihak yang meminta uji balistik itu. Uji balistik 12 senjata Marinir mulai dilakukan pada 1 Juli 2007 pukul 09.30 WIB di Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Surabaya di Mapolda Jatim. Tahap uji balistik mulai dilaksanakan dengan uji tembak yang masing-masing senjata ada tiga kali tembakan, kemudian 36 anak peluru dan 36 selongsong (tiga tembakan x 12 senjata) yang sudah ditembakkan akan diuji secara laboratoris. Hasil tembakan itu juga akan dibandingkan (dicocokkan) dengan anak peluru dan selongsong peluru yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Alastlogo dan yang ada di tubuh korban luka tembak yakni Asmad dan Khoirul. Uji balistik dilakukan setelah Labfor Surabaya menerima Barang Bukti (BB) insiden Pasuruan itu pada 14 Juni 2007 dengan tujuan untuk mengetahui tembakan yang menewaskan empat warga Alastlogo berasal dari senjata yang mana. Barang bukti senjata Marinir yang diserahkan adalah 10 senjata laras panjang jenis SS-1 berkaliber 5,56 colt, senjata laras pendek (pistol) jenis FN berkaliber 9 colt, 33 serpihan peluru dari TKP dan tubuh korban luka Choirul Anwar (tiga tahun), dan Asmad (40), dan empat helai baju korban tewas. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007