Bengkulu (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memasang dua unit alat deteksi gempa dan tsunami (Tsunami Early Warning System/TEWS) di Provinsi Bengkulu, kata Koordinator BMG Bengkulu, Adjat Sudrajat, di Bengkulu, Senin. Ia mengatakan, BMG rencananya akan memasang empat unit TEWS di Provinsi Bengkulu, namun yang telah dipasang baru dua, masing-masing di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu. "Dua unit lagi akan dipasang di Pulau Enggano dan Kabupaten Muko Muko. Pemasangan TEWS di Enggano direncanakan pada 2008, sedangkan di Muko Muko diprogramkan 2009," katanya. Menurut dia, setelah dipasang TEWS tersebut paling tidak dalam waktu kurang lima menit kemungkinan terjadi tsunami sudah bisa diketahui. Setelah terpasang alat tersebut diintegrasikan dengan pusat TEWS di Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). BMG sebelumnya telah memasang TEWS di Provinsi Sumbar dan Lampung dengan sistem kerjasama yakni pemerintah setempat menyediakan lahan untuk pemasangan alat dan sensor, dan BMG pengadaan alat dan perlengkapannya. Adjat juga menjelaskan, Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin sebenarnya meminta agar seluruh daerah pesisir pantai di provinsi itu dapat dipasangi TEWS. "Gubernur minta agar Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara juga dipasangi TEWS itu. Saya nanti akan menyampaikan permintaan itu pada kepala BMG," katanya. Bengkulu merupakan daerah paling rawan gempa, di daerah ini setiap hari terjadi gempa bumi meski sebagian besar dengan kekuatan dibawah 3,0 SR sehingga getarannya tak dapat dirasakan oleh warga. Menurut Adjat di Provinsi Bengkulu terdapat tiga patahan rawan gempa yakni Patahan Kepahiang, Ketahun dan Siberut. Gempa bumi terbesar terjadi di daerah itu pada Juni 2000 berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) yang mengakibatkan 94 orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Gempa tersebut juga telah mengporakporandakan bangunan perkantoran, rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya dengan kerugian materi mencapai Rp400 miliar lebih. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007