Potensi SAR adalah pilar utama dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolonganJakarta (ANTARA News) - Satu peleton tim penyelamat dari Grup Khusus Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sigap bergerak menolong "korban gempa" yang terjadi di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata, Cibubur, Jakarta Timur, Senin.
Tim penyelamat tersebut didukung oleh helikopter Douphin yang terbang ke lokasi kejadian untuk memantau kondisi dari udara. Gempa dilaporkan berkekuatan 7 Skala Richter dengan pusat gempa di Buperta Cibubur.
"Potensi SAR adalah pilar utama dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi saat membuka Jambore SAR Nasional di Buperta Cibubur, Senin.
"Gempa" yang mengguncang Buperta Cibubur merupakan salah satu bagian dari skenario atraksi Basarnas dalam kegiatan tersebut.
Jambore dilaksanakan selama empat hari diikuti 433 orang perwakilan potensi SAR binaan 38 Unit Pelaksana Tugas Kantor SAR se-Indonesia.
Baca juga: Basarnas berhasil evakuasi badan pesawat latih
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Basarnas untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergi serta merekatkan silaturahmi antara Basarnas dan potensi SAR," jelas Syaugi.
Potensi SAR merupakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, informasi, teknologi serta hewan selain anggota Basarnas yang dapat dikerahkan untuk mendukung pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.
"Potensi SAR meliputi TNI/Polri, pemerintah pusat dan daerah, organisasi swasta dan individu-individu yang memiliki kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan," katanya.
Peran potensi SAR sangat penting terutama berkaitan dengan waktu tanggap dalam upaya pencarian, pertolongan, penyelamatan dan evakuasi dalam penanganan kedaruratan pada kecelakaan, bencana, maupun kondisi berbahaya lainnya.
Jambore SAR Nasional akan diisi dengan beberapa agenda antara lain lokakarya, bimbingan teknis, keterampilan pencarian dan pertolongan dan latihan kebugaran.
Baca juga: Basarnas temukan korban tewas tenggelam
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018