Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault meminta Kepala Polisi Diraja Malaysia meminta maaf kepada Presiden RI terkait kasus pemukulan kepala wasit Karate Indonesia Donald Peter Luther Kolopita oleh empat oknum polisi Malaysia. "Saya sudah minta kepada perwakilan Duta Besar Malaysia di sini untuk mendatangkan Kepala Polisi Malaysia agar minta maaf kepada Presiden," ujar Adhyaksa di sela-sela acara penyerahan bonus kepada petinju Chris John dan empat pebulutangkis juara dunia di Jakarta, Senin. Menurut Adhyaksa, Kepala Polisi Malaysia Jend Musa Hassan akan ikut serta saat Menteri Luar Negeri Malaysia Syed Hamid Albar menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (28/8). Sebagai penanggung jawab olahraga tertinggi di Tanah Air, Adhyaksa juga telah mengirim surat protes kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Azalina Ohtman Said atas insiden yang menimpa Donald dan meminta Kementrian Pemuda dan Olahraga Malaysia melakukan tekanan terhadap Kepolisian negara tersebut agar mengusut tuntas kasus tersebut. "Jangan sampai perbuatan para oknum tersebut terhadap wasit Indonesia itu mengakibatkan retaknya hubungan kedua belah pihak," katanya. Menegpora mengatakan akan terus memantau penanganan kasus tersebut dan apabila keempat oknum polisi tersebut dibebaskan, ia akan menempuh jalur hukum internasional. Adhyaksa juga mengatakan bahwa Presiden prihatin atas kejadian tersebut dan meminta pemerintah Malaysia melakukan penyelidikan. Seperti diberitakan sebelumnya, Donald mengaku saat kejadian ia sedang mencari makan setelah rapat dengan tim wasit karateka Indonesia. Tim wasit melakukan rapat Kamis malam (23/8) hingga Jumat pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Donald kemudian keluar hotel berjalan untuk mencari makan. Tiba-tiba ada mobil van berhenti dan penumpangnya keluar dan langsung main pukul saja. "Saya sudah mengaku kontingen Indonesia dalam kejuaraan karateka di Malaysia tetap saja tidak dihiraukan," katanya. Belakangan diketahui bahwa mereka adalah polisi reserse. Setelah itu, Donald juga menceritakan ketika tangannya sudah diborgol, polisi Malaysia itu masih terus melakukan pemukulan hingga di kantor polisi. Jumat paginya, Donald menelpon kawan-kawannya dan kemudian dilarikan ke RS Tunku Jafaar, Seremban, untuk mendapatkan perawatan. Akibat peristiwa itu, ketua kontingen karate Indonesia Luhut B Pandjaitan memutuskan untuk menarik diri dari kejuaraan karateka se Asia di Negeri Sembilan, Malaysia, Sabtu (25/8) sebagai bentuk solidaritas dan protes atas kejadian yang menimpa Donald.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007