Selangor, Malaysia (ANTARA Nees) - Setelah berada di Malaysia selama hampir satu bulan, bek kiri tim nasional sepak bola U-16 Indonesa Mochamad Yudha Febrian tampaknya terkesan dengan beberapa hal di di Negeri Jiran.

Satu yang paling disukainya adalah makanan. Pemain asal Bogor, Jawa Barat tersebut mengaku selalu lahap mengonsumsi penganan yang disuguhkan.

"Saya suka salad, kentang dan sayur-sayuran di sini," ujar alumnus SSB Cibinong Putra tersebut ketika ditemui di Selangor, Malaysia, Sabtu.

Bersusul senyum simpul, Yudha mengakui bahwa jenis menu yang disebutkannya bukanlah khas Malaysia.

Para pewarta yang mendengar itu pun buru-buru memberikan pertanyaan. Sudah pernah coba teh tarik yang tenar di Negeri Jiran?

"Belum, belum pernah coba. Tidak dibolehkan pelatih," jawab Yudha yang langsung tertawa lebar setelahnya.

Demi mempersiapkan diri untuk Piala U-16 Asia 2018 yang digelar di Malaysia, Mochamad Yudha dan rekan-rekan memang sengaja tiba lebih awal di negara serumpun Indonesia itu untuk melakukan pemusatan latihan dan menjalani beberapa laga uji coba.

Pelatih timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini ingin anak-anak asuhnya membiasakan diri dengan situasi Malaysia sebelum berlaga di Piala Asia

Keputusan itu tampaknya membawa hasil positif setelah pada laga pertama Grup C Piala U-16 Asia 2018, Indonesia sukses menaklukkan Iran dengan skor 2-0 berkat gol Amiruddin Bagus (4') dan Amiruddin Bagas (90+1').

"Dari laga tersebut, saya mendapatkan pengalaman yang berharga, baik dari sisi teknik, fisik maupun ketenangan bermain," tutur Yudha.

Pemain yang lahir tanggal 13 Februari 2002 itu pun bertekad membantu timnya meraup kemenangan di laga selanjutnya di Grup C melawan Vietnam, Senin (24/9).

Namun, meski sudah meraih kemenangan di Piala U-16 Asia 2018, ada satu aspek yang menurut dia masih perlu ditingkatkan dari skuat berjuluk Garuda Asia tersebut.

"Kami harus lebih berani berkomunikasi satu sama lain ketika berada di lapangan," kata Yudha.


Andalan

Mochamad Yudha Febrian bukanlah nama baru di tim nasional U-16 Indonesia yang dilatih Fakhri Husaini. Yudha, bersama nama-nama seperti David Maulana, Hamsa Lestaluhu dan Rendi Juliansyah, termasuk angkatan pertama skuat timnas U-16 hasil seleksi awal tingkat nasional pada 25-30 Maret 2017.

Sebagai informasi, timnas U-16 yang ditangani Fakhri Husaini itu merupakan timnas U-16 pertama Indonesia sejak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) disanksi oleh FIFA di rentang tahun 2015-2016.

Terpilih masuk tim, Yudha berhasil membuktikan diri pantas mengenakan seragam dengan lambang Garuda di dada. Pos bek kiri pun dikuncinya, prestasi lambat laun mengalir.

Yudha membantu timnya meraih gelar kampiun di Piala U-16 Tien Phong Plastic 2017 di Vietnam, turnamen sepak bola remaja U-16 JENESYS Jepang-ASEAN 2018 dan Piala U-16 AFF 2018, serta menjadi yang terbaik di Grup G kualifikasi Piala U-16 Asia 2018 dengan empat kemenangan dari empat pertandingan.

Sebagai pemain, Yudha memiliki keistimewaan, yakni mampu bermain di beberapa posisi atau biasa disebut pemain Versatile.

Pelatih Fakhri Husaini mengapresiasi kemampuan Yudha itu. Pelatih berusia 53 tahun itu menilai, anak dari pasangan Rudi Iswadi dan Siti Aminah yang memiliki kemampuan bermain di beberapa posisi itu sangat dibutuhkan dalam sebuah tim.

Contohnya kala menaklukkan Iran 2-0 di Grup C Piala U-16 Asia 2018, Yudha tampil apik ketika dirinya dimainkan sebagai gelandang sayap kiri mulai menit ke-79.

Pergantian taktik itu dilakukan Fakhri setelah sayap kiri Indonesia, Mochammad Supriadi cedera. Fachri kemudian memasukkan Muhammad Salman Alfarid menggantikan Supriadi.

Salman lalu mengisi pos bek kiri dan Yudha dimajukan ke depan. Hasilnya, Yudha sempat melepaskan satu tendangan tepat sasaran yang gagal menjadi gol karena ditepis kiper Iran Amirhossein Nikpour sambil merentangkan badan.

"Setelah Supriadi keluar, Yudha bermain baik di posisi sayap kiri. Kami memang memiliki pemain yang cakap berlaga di lebih dari satu posisi," tutur Fakhri.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018