Patung GWK adalah patung tertinggi ketiga di dunia

Ungasan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Denpasar, Bali pada Sabtu untuk meresmikan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di desa Ungasan, Kuta Selatan, Bali.
Presiden dan Ibu Iriana yang sudah berkebaya Bali warna merah tiba di bandara Ngurah Rai, Denpasar pada sekitar pukul 16.40 WITA. Presiden dan rombongan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Saat tiba di bandara, Presiden disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bali I Wayan Koster, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose dan Ketua DPRD Bali I Nyoman Ardi Wiryatama.
Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) akan diresmikan pada malam ini sekitar pukul 19.00 WITA. Patung setinggi 121 meter atau 271 meter dari permukaan laut (dpl) itu dibangun di atas lahan seluas 60 hektare.
Pembuatan patung ini menjalani proses panjang yaitu selama 28 tahun oleh seniman sekligus desainer Nyoman Nuarta.
Proses pembuatan patung tembaga itu menggunakan teknik cor las untuk 754 modul. Satu modulnya berukuran 4x3 meter dengan berat kurang lebih 1 ton.
Pembuatan patung tersebut pernah melibatkan 1.000 pekerja yang terbagi menjadi dua, yakni 400 pekerja di Bandung dan 600 pekerja di Bali.
Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa Wisnu sedang mengendarai seekor Garuda. Dalam agama Hindu, Dewa Wisnu merupakan Dewa Pemelihara (Sthiti).
Pembangunan Garuda Wisnu Kencana bermula dari gagasan Nyoman Nuarta bersama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave, dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka, serta Menteri Pertambangan dan Energi Ida Bagus Sudjana, pada sekitar 1989. Pada awal 1990, rencana itu dipresentasikan ke Presiden Soeharto, dan disetujui.
Peletakan batu pertama pembangunan Cultural Park GWK di Bukit Ungasan Jimbaran ini dilakukan tahun 1997. Pembuatan keping-keping GWK melibatkan sekitar 120 seniman.
Lokasi tempat dibangunnya Cultural Park GWK adalah bekas lahan penambangan kapur liar namun sudah tidak produktif lagi. Lahan ini pun ditinggalkan dalam keadaan yang kurang baik.
Patung GWK adalah patung tertinggi ketiga di dunia setelah The Spring Temple Buddha di China dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar.

Baca juga: Kemenpar minta publik hentikan pro-kontra terkait GWK
Baca juga: Monumen GWK diharapkan dikunjungi 2 juta wisatawan saban tahun

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018