Jakarta (Antara News) - Atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting membidik gelar juara China Terbuka 2018 setelah menang pada laga semifinal yang berlangsung di Changzhou, Jiangsu, China, Sabtu.
"Lawan saya pada final adalah tidak mudah dikalahkan. Ini adalah laga final turnamen Super 1000 pertama bagi saya. Saya belum puas karena belum menjadi juara, masih ada satu pertandingan lagi," kata Ginting setelah pertandingan seperti tercantum dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
Pada laga semifinal turnamen berhadiah total satu juta dolar AS itu, Ginting menang atas pemain Taiwan Chou Tien Chen dalam tiga gim 12-21, 21-17, 21-15 selama 68 menit permainan.
Ginting mengaku tidak dapat mengeluarkan permainan terbaiknya pada gim pertama dan terus berada di bawah tekanan permainan pemain peringkat lima dunia itu.
"Saya bersyukur dapat menang meskipun Chou sering melakukan serangan depan sehiingga saya tidak nyaman membalas serangannya pada gim pertama," kata pemain peringkat 13 dunia itu.
Ginting lantas mempercepat tempo permainannya pada gim kedua dan ketiga setelah kehilangan peluang pada gim pertama.
"Chou ingin bermain seperti gim pertama. Tapi, pergerakannya di lapangan sudah tidak secepat pada gim pertama," ujarnya.
Pemain asal klub SGS PLN Bandung itu mengatakan tidak menyangka akan membalas kekalahannya dari Chou pada Asian Games 2018.
"Saya hanya menonton video pertandingan kami sekilas saja, lalu istirahat. Saya sudah punya persiapan pola permainan menghadapi Chou. Saya belajar sejak Asian Games," katanya.
Pada laga final yang akan berlangsung pada Minggu (23/9), Ginting akan menghadapi wakil Jepang Kento Momota yang sebelumnya mengalahkan pemain tuan rumah Shi Yuqi dengan skor 21-10 dan 21-17.
Catatan pertemuan Ginting dengan Shi Yugi adalah 0-3 bagi pemain Indonesia itu. Sedangkan menghadapi Kento Momota, Ginting punya kedudukan 2-4 atas pemain peringkat dua dunia itu. ***4***
Baca juga: Anthony Ginting tembus final China Terbuka
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018