Jakarta (ANTARA News) - Koordinator juru bicara badan pemenangan nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut deklarasi kampanye pemilu damai pada Minggu (23/9) akan memberi pesan demokrasi harus dilaksanakan dengan gembira.
"Jadi hari Minggu tentu itu komitmen untuk menunjukkan bahwa kita ingin menunjukkan demokrasi kita, pilpres kita, itu harus dilaksanakan dengan suasana gembira," ucap dia usai pengambilan nomor urut pasangan capres-cawapres di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat malam.
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah itu, kontestasi dalam Pemilu 2019 harus dimaknai sebagai kesempatan untuk menunjukkan seni berargumentasi serta seni adu gagasan.
Baca juga: Dahnil sebut Indonesia butuh kepemimpinan yang memimpin
Untuk kegiatan yang akan digelar di Silang Barat Monas itu, ia mengimbau sejawat juru bicara untuk menyampaikan narasi dan pesan damai.
Dalam tim pemenangan pasangan nomor urut 02 itu Dahnil memperkirakan terdapat 17 sampai 28 juru bicara yang masih mungkin bertambah.
Terkait pelibatan ulama menjadi juru bicara, ia mengatakan hal tersebut untuk mengakomodasi sejumlah pemangku kepentingan.
Baca juga: Djoko Santoso: Kampanye mengalir seperti air
Ia pun menekankan tidak hanya ulama yang menjadi juru bicara, melainkan juga tokoh lintas agama, aktivis HAM, aktivis antikorupsi serta profesional.
"Semua berkumpul di situ. Ini menunjukkan kami ingin keberagaman itu. Kita harus melihat keberagaman ini sebagai potensi," kata Dahnil.
Pilpres 2019 dikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 2 Prabowo-Sadiaga Uno.
Baca juga: Koalisi Prabowo-Sandiaga: Nomor dua simbol kemenangan
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018