Hal ini diungkapkan oleh Senior Research Manager for Consulting and Head of Operations at International Data Corporation (IDC) Indonesia Mevira Munindra di acara “Enabling Security in Digital Transformation Journey” yang diadakan oleh Telkomtelstra bersama IDC, di Jakarta, Rabu.
“Hampir 40 persen perusahaan di seluruh dunia menilai teknik ini (advanced detection technique) sebagai cara paling efektif untuk mendeteksi ancaman keamanan cyber," ujarnya.
Menurut data IDC, lanjutnya, mayoritas perusahaan di ASEAN termasuk Indonesia masih fokus dalam keamanan operasional dasar, belum di level pengelolaan yang baik dan teroptimalkan. Dalam mengelola keamanan cyber, sekitar 69,4% perusahaan di ASEAN terutama Indonesia masih dalam tahap adhoc, hanya 0,2% perusahaan yang sudah mencapai tahap optimized.
"Padahal, ancaman keamanan cyber makin berkembang dan meluas secara cepat. Tercatat, sepanjang 2018, ancaman keamanan cyber terbesar terutama berasal dari empat hal, yakni malware, Supply chain attack, Ransomware, dan Mobile," lanjutnya.
Sementara itu, Chief Product and Synergy Officer Telkomtelstra Agus F Abdillah menambahkan Telkomtelstra saat ini menghadirkan security assessment terhadap infrastruktur TI perusahaan sesuai dengan kebutuhan mulai dari security check up, penetration testing, vulnerability assessment, hingga cloud risk assessment.
“Pemilihan teknologi atau solusi keamanan cyber yang salah bisa berdampak besar, baik pemborosan sumber daya dan sistem atau jaringan perusahaan masih rentan,” ungkapnya.
Melengkapi layanan managed security yang sudah launch ke pasar seperti NG Firewall, Firewall on Azure and Azure Stack, Email Protection dan Web protection, lanjut dia, telkomtelstra siap memenuhi kebutuhan security intelligence, dengan memanfaatkan Telkom Security Operation Center (TSOC). TSOC didukung tim ahli security yang akan terus memantau dan meningkatkan postur keamanan organisasi sambil mencegah, mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi insiden keamanan cyber dengan bantuan teknologi dan proses yang terdefinisi dengan baik serta cybersecurity incident response team (CIRT) terbaik dan berpengalaman.
“Perluasan digital bisnis sering menjadi tantangan dalam banyak aspek terutama keamanan cyber.
Telkomtestra Security Intelligent memastikan bisnis operasional bisa berjalan dengan baik dan keamanan cyber terlindungi dengan elemen-elemen terbarunya termasuk cybersecurity insurance,” pungkas Agus.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018