Jakarta (ANTARA News) - Aparat keamanan dari Polda Metro Jaya dibantu personil TNI dari Kodam Jaya memperketat pengamanan menjelang pengambilan nomor urut calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat petang.
Pantauan Antara di halaman gedung KPU, pengamanan aparat kepolisian dan TNI dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung KPU. Setiap wartawan yang memasuki halaman Gedung KPU harus melalui pemeriksaan alat detektor
Aparat Polri dibantu TNI juga melakukan pengamanan di luar gedung KPU secara ketat, bahkan polisi mengerahkan dua unit mobil water canon dan dua unit Barracuda serta memasang kawat berduri di pembatas jalan.
Polda Metro Jaya sendiri mengerahkan 500 personil untuk pengamanan di Kantor KPU.
"Dalam rangka pengamanan pengambilan nomor urut, Polda Metro Jaya mengerahkan 500 personil," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Argo Yuwono, di Jakarta Kamis (20/9).
Kombes Argo mengatakan para petugas kepolisian akan ditempatkan di dalam dan luar Gedung KPU Pusat.
Para pasangan capres-cawapres akan mengikuti pengambilan nomor urut di KPU Pusat pada Jumat (21/9) mulai pukul 19.00 WIB.
Sementara itu, 1.000 personil TNI dari Kodam Jaya dikerahkan untuk melakukan pengamanan terbuka dan tertutup.
"Kita kerahkan 1.000 personil untuk pengamanan terbuka dan tertutup," kata Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi ketika dikonfirmasi.
Ia menambahkan, pengamanan dilakukan di seluruh titik yang berada di kawasan KPU dan jalan-jalan yang akan dilalui oleh dua pasangan calon presiden dan wapres beserta partai pendukungnya.
Proses pengundian nomor urut ini diawali dengan pengambilan nomor gilir. Pasangan yang mendapatkan nomor gilir lebih kecil, diberikan kesempatan mengambil nomor urut lebih dulu.
Namun untuk membuka nomor urut itu akan dilakukan kedua pasangan kandidat secara bersamaan.
Setelah pengambilan nomor urut, dua pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2019 yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno akan memulai masa kampanye pemilu sejak 23 September 2018 sampai 13 April 2019.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018