“Pemerintah saat ini tengah fokus dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar mampu menghadapi revolusi industri 4.0“
Jakarta (ANTARA News) - CEO General Electric Indonesia Handry Satriago menyampaikan, pihaknya siap untuk membantu pelaksanaan program pendidikan vokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, seperti Kemenperin.
“Kami akan menyediakan tenaga ahli untuk mengajar, alat peraga dan sebagainya yang dibutuhkan industri di Indonesia. Program ini secepatnya akan dilaksanakan,” kata Handry usai bertemu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Jumat.
Handry menyebutkan, ada empat sektor yang difokuskan GE dalam pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia, yakni untuk industri penerbangan, infrastruktur energi, kesehatan, dan digital.
Menurutnya, pertumbuhan empat sektor tersebut terus melaju kencang sehingga peluang penyerapan ahli yang dihasilkan oleh sekolah vokasi akan sangat besar.
“Di Indonesia, penumpang pesawat tumbuh terus, kebutuhan listrik juga tinggi, bahkan digitalisasi akan jadi pendorong ekonomi masa depan. Kami ingin pendidikan vokasi di bidang itu harus segera dimulai," tuturnya.
Bahkan, GE akan transfer teknologi untuk pengembangan inovasi baterai, energi terbarukan, dan listrik pedesaan.
Dalam mendukung industri 4.0 di Indonesia, GE pun akan memulai bisnis teknologi 3D printing untuk logam pada triwulan III tahun 2018. Setiap mesin diperkirakan membutuhkan investasi sebesar lebih dari satu juta dolar AS per printer.
“Kalau anda suplier perusahaan otomotif, kami akan siapkan peralatan, teknologi, dan risetnya. Jadi, pengembangannya bisa dibuat di sini. GE telah menggunakan teknologi 3D printing untuk memproduksi komponen pesawat pada mesin-mesin buatan kami,” kata Handry.
Di samping itu, GE mendukung program pemerintah dalam penggunaan Biodiesel 20 (B20) dalam rangka penghematan devisa dari impor migas.
Melalui salah satu divisi usaha mereka, GE Transportation berencana membuat kajian lanjutan di Amerika Serikat mengenai penggunaan B20 di mesin lokomotif kereta api.
Dalam hal ini, Menteri Airlangga mengapresiasi hal tersebut saat bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Chairman & CEO General Electric John Flannery beserta rombongannya di Istana Merdeka.
“Pemerintah saat ini tengah fokus dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar mampu menghadapi revolusi industri 4.0. Apalagi, kita sedang menikmati bonus demografi hingga 10 tahun ke depan,” ungkap Airlangga.
Menurutnya, SDM terampil merupakan kunci utama dalam menyukseskan penerapan industri 4.0. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan program guna peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018