Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Senin pagi, menguat hingga di bawah level Rp9.400 per dolar AS, setelah muncul laporan bahwa penjualan perumahan di AS pada Juli lalu mengalami kenaikan.
Nilai tukar rupiah naik menjadi Rp9.370/9.380 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.405/9.405 per dolar AS atau menguat 35 poin.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, data penjualan perumahan AS pada Juli lalu naik sebesar 2,8 persen menunjukkan kasus Subprime Mortgage mulai mereda.
Membaiknya data penjualan perumahan di AS memicu bursa Wall Street menguat yang mendorong pasar saham regional membaik, katanya.
Selain itu, lanjut dia, rupiah saat ini menguat, setelah dua pekan lalu terpuruk hingga mencapai Rp9.400 per dolar AS setelah sebelumnya naik hingga di bawah level Rp9.000 per dolar AS.
"Kami optimis sentimen positif pasar eksternal akan terus mendukung hingga pada penutupan sore nanti, rupiah tetap menguat," katanya.
Menurut dia, kenaikan rupiah itu juga didukung oleh spekulasi suku bunga The Fed Rate oleh bank sentral AS (The Fed) mendorong pelaku pasar membeli rupiah.
Rupiah diperkirakan akan bisa mencapai level Rp9.350 per dolar AS melihat sentimen pasar cukup besar, katanya.
Sementara itu, yen melemah terhadap dolar AS, karena pelaku pasar menunggu pengumuman Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan suatu kabinet baru pada hari ini.
Dolar AS naik 0,20 persen menjadi 116,65, euro diperdagangan 1,3680 per dolar AS dan euro naik 0,20 persen menjadi 159,65.
Peluang rupiah untuk kembali menguat cukup besar. Apabila tidak ada hambatan, maka rupiah akan bisa mendekati level Rp9.300 per dolar AS, kata Kostaman Thayib.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007