Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), ditopang dolar AS yang terus melemah.

Pelemahan dolar AS telah mempertahankan kontrak logam mulia berakhir di atas batas psikologis yang dipantau secara ketat 1.200 dolar AS per ounce untuk sesi kedelapan berturut-turut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 3,0 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 1.211,3 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya, turun 0,66 persen menjadi 93,9145 pada pukul 20.00 GMT. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Emas biasanya bergerak ke arah yang berlawanan dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Dua hari sebelumnya, emas berjangka memang turun karena penguatan dolar AS dan kenaikan ekuitas AS mengurangi minat investasi terhadap logam mulia. Namun, kontrak emas masih diperdagangkan di atas level 1.200 dolar AS per ounce.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember bertambah 2,5 sen AS atau 0,18 persen, menjadi menetap di 14,305 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 12,3 dolar AS, atau 1,5 persen, menjadi ditutup pada 834,2 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018