Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tim nasional sepak bola U-16 Indonesia mengantisipasi turunnya hujan saat bertanding melawan Iran di Grup C Piala U-16 Asia 2018 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/9).
Menurut pelatih timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini, skuatnya menyiapkan strategi khusus karena para pemainnya dianggap masih kesulitan ketika bermain di lapangan basah.
"Ketika menghadapi Oman pada laga uji coba di Malaysia, kami bermain di lapangan basah karena sebelumnya disiram. Saat itu pemain kesulitan mengimbangi lawan," ujar Fakhri di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, menyinggung laga persahabatan kontra Oman pada 12 September yang berakhir dengan skor imbang 3-3.
Pelatih asal Aceh itu melanjutkan, demi menanggulangi dampak basahnya lapangan, dirinya sempat menginstruksikan anak-anak asuhnya terutama bek dan kiper untuk menggunakan sepatu dengan enam "pul" yang memang biasa digunakan untuk lapangan becek.
Namun ternyata hal itu tidak efektif karena 15-20 menit setelah mengenakannya, pemain memilih mengganti sepatu karena tidak terbiasa.
"Saya dapat memaklumi itu karena mereka jarang memakai enam pul di Indonesia yang lapangannya biasanya keras. Akan tetapi kami sudah mengantisipasi hal tersebut," kata Fakhri.
Baca juga: Timnas U-16 antusias berlaga di Piala Asia
Adapun cara yang diambil Fakhri adalah dengan memanfaatkan kemampuan individu pemain dan kerja sama tim.
Meski tak mengutarakan secara rinci, Fakhri menyebut para pemain sudah mendapatkan instruksi langsung baik secara personal maupun sebagai sebuah unit.
"Kami sudah memberitahukan para pemain apa yang harus dilakukan jika hujan turun," tutur dia.
Beberapa hari terakhir, hujan kerap turun di Kuala Lumpur, Malaysia, khususnya saat sore hari. Padahal, laga tim Garuda Asia, julukan timnas U-16 Indonesia, menghadapi Iran digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, mulai pukul 15.30 WIB.
Seperti pada hari ini, Kamis (20/9), hujan deras melanda sejak sekitar pukul 16.30 waktu setempat yang membuat durasi latihan timnas U-16 Indonesia yang dimulai pukul 17.00 di lapangan wisma Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) dipersingkat menjadi hanya kurang lebih 40 menit.
"Memang sengaja dipotong waktunya karena hujan. Namun menurut saya sudah cukup ini hanya untuk penyesuaian kondisi saja. Saya juga memikirkan risiko karena keselamatan pemain itu di atas segalanya," tutur Fakhri.
Baca juga: Timnas U-16 Indonesia optimistis meski buta kekuatan Iran
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018