Banyuwangi, (ANTARA News) - Sebanyak 20 tim kontinental dari 22 negara akan mengikuti ajang balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 yang akan digelar pada 26-29 September mendatang.
Chairman ITdBI Guntur Priambodo di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis mengatakan 20 tim kontinental yang siap berlaga antara lain dari Selandia Baru, Australia, Malaysia, Thailand, Afrika Selatan, Eritria, Yunani dan Belgia. Juga ada dari Prancis, Inggris, Jerman, Kolombia, Spanyol, Jepang, Belanda, China, dan Slovenia.
"Jalur tanjakan menuju Gunung Ijen paling dinantikan, karena merupakan salah satu yang terekstrem di Asia dengan ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan level tertinggi di balap sepeda (hors categorie). Ketinggiannya melampaui tanjakan Genting Highland dalam Tour de Langkawi Malaysia yang sekitar 1.500 mdpl. Semua akan habis-habisan di tanjakan Ijen, jadi sangat seru," katanya.
Sementara Bupati Abdullah Azwar Anas menjelaskan kompetisi balap sepeda 2.2 yang masuk agenda resmi federasi balap dunia atau "United Cycliste Internationale" (UCI) ini bakal menempuh empat etape dengan rute sepanjang 599 kilometer.
Menurut Anas, Banyuwangi konsisten menggelar ITdBI untuk ketujuh kalinya sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk berkontribusi bagi Indonesia dalam penyelenggaraan ajang internasional.
"Kami gembira ITdBI semakin dikenal sebagai ajang balap sepeda bergengsi bagi para pebalap sepeda profesional. Kami berharap, event ini akan menjadi bagian yang mengabarkan hal positif tentang Indonesia kepada dunia," katanya.
Ajang ini, ujar dia, juga menjadi pemicu pariwisata dengan datangnya delegasi dalam dan luar negeri serta penggemar sepeda.
"Dengan sendirinya Tour de Ijen menaikkan awareness publik terhadap Kawah Ijen sebagai destinasi unggulan dengan fenomena api biru (blue flame) yang mendunia," ujar Anas.
Anas mengatakan, para pebalap akan diajak menyusuri panorama elok Bumi Blambangan hingga berpacu menaklukkan tantangan ekstrim tanjakan Gunung Ijen. Semua rute tersaji lengkap, mulai perdesaan, perkebunan, pegunungan, hingga pantai.
"Melewati berbagai kawasan indah yang bervariasi, para pebalap juga akan ditunjukkan keramahan warga. Ini sesuai dengan konsep sport tourism ITdBI, di mana ajang olahraga berpadu dengan strategi pengembangan pariwisata," ujar Anas.
Pada etape terakhir, katanya, pebalap akan dilewatkan pada titik start dari Desa Sarongan, desa ujung paling selatan Banyuwangi yang berdekatan dengan Pantai Sukamade, salah satu segitiga objek wisata andalan Banyuwangi.
"Meski paling ujung, kami memastikan bahwa jalan yang akan dilewati pebalap dalam kondisi prima. Ini menunjukkan bahwa pariwisata bisa menjadi sarana konsolidasi infrastruktur," katanya.
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018