sebanyak 14 ribu Kampung KB difokuskan pada desa-desa kategori tertinggal, perbatasan, sangat miskin

Badung, Bali (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan membentuk 14.000 Kampung KB di seluruh wilayah Indonesia hingga akhir 2018.

Direktur Lini Lapangan BKKBN Wahidin mengatakan di Badung, Rabu, sebanyak 14 ribu Kampung KB difokuskan pada desa-desa kategori tertinggal, perbatasan, sangat miskin, dan termasuk daerah dengan kasus stunting atau kekerdilan pada anak yang tinggi.

"Kita hanya target sampai 14 ribu sampai 2018 akhir, memang tidak semua desa. Target kami kan di tahun pertama satu kabupaten satu Kampung KB, di tahun kedua satu kecamatan satu, kemudian di tahun ketiga adalah 50 persen dari desa yang sangat tertinggal dan desa stunting itu yang menjadi fokus," kata Wahidin.

Pada 2017 BKKBN menargetkan membentuk 7.160 Kampung KB dan angka tersebut tercapai sesuai yang diharapkan. Untuk saat ini Wahidin mengungkapkan jumlah Kampung KB yang sudah terbentuk sebanyak 9.046.

Namun jumlah realisasi pembentukan Kampung KB untuk tahun 2018 masih jauh di bawah separuhnya. "Target khusus tahun ini ada 6.727 kampung KB, tahun ini 2018. Sampai saat ini baru 28 persen, itu menyasar di desa terpencil dan desa sangat miskin dan desa stunting," katanya.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN M Yani mengatakan BKKBN terus berupaya mendorong pembentukan Kampung KB di desa tertinggal, sangat miskin, dan desa stunting agar bisa menjalankan program-program pemerintah dari berbagai sektor.

Yani menekankan bahwa program yang ada dalam Kampung KB tidak melulu tentang kependudukan atau KB, melainkan kolaborasi program kementerian-lembaga lain seperti sektor kesehatan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi desa.

"Tapi perlu diingat Kampung KB ini bukan BKKBN sendiri tapi perwujudan integrasi kolaborasi antara BKKBN dengan lintas sektor," kata Yani.

Baca juga: BKKBN sebut Kampung KB butuh dukungan Pemda
Baca juga: BKKBN : Kualitas Kampung KB perlu ditingkatkan

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018