Teheran (ANTARA News) - Iran, produsen minyak terbesar ke dua Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), menilai bahwa pihaknya belum melihat setiap perubahan dalam pagu produksi organisasi minyak internasional itu yang akan diputuskan pada pertemuan 11 September mendatang di Wina.
"Pihaknya melihat bahwa produksi OPEC saat ini cukup dan bahwa pada pertemuan mendatang pagu produksi yang saat ini akan tetap dipertahankan," kata pejabat sementara Menteri Perminyakan Iran Gholam Hossein Nozari seperti dikutip kantor berita Iran (ISNA).
Pada 13 Agustus 2007, sehari setelah penunjukan Nozari oleh Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang menggantikan Menteri Perminyakan dalam suatu keputusan yang mengejutkan, seorang pejabat kementrian menyatakan bahwa kebijakan Tehran terhadap OPEC akan tetap dan tidak berubah.
Salah satu dari berbagai pernyataan finalnya sebagai menteri perminyakan, Kazem Vaziri Hamaneh mengatakan bulan lalu bahwa Iran pada dasarnya menolak kenaikan dalam produksi minyak mentah OPEC untuk mempertahankan harga minyak yang turun.
Di mana semakin banyak seruan dari para konsumen untuk meningkatkan produksi setelah harga minyak mentah naik ke rekor tinggi sedikit di bawah 80 dolar per barel.
Meskipun Vaziri Hamaneh melukiskan kenaikan harga minyak dengan kekhawatiran politik dan kekurangan bensin di Amerika Serikat selama musim liburan musim panas, dan mengatakan bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan kuota OPEC.
Pada pertemuan regulernya terakhir pada Maret lalu, OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi resminya pada 25,8 juta barel per hari, demikian laporan AFP
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007