Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menargetkan ratusan titik pengungsian akibat gempa bumi di kota itu akan bersih pekan depan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Rabu, mengatakan, sejak dua pekan terakhir ini sejumlah titik pengungsian di areal publik sudah mulai berkurang.
"Warga yang sudah merasa siap secara mental telah kembali ke rumah dan sudah melakukan pembongkaran tendanya sendiri," katanya.
Namun jika ada warga yang membutuhkan bantuan, tim gabungan DLH bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Satgas Sosial dan tim reaksi cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Mataram siap membantu pembongkaran tenda warga.
Tim gabungan ini, setiap Sabtu melakukan pembersihan di sejumlah titik pengungsian, dengan membantu warga membuka tenda-tenda. "Alhamdulillah, sejauh ini sejumlah areal publik sudah bersih dari pengungsi," katanya.
Areal publik yang sudah bersih dari tenda pengungsi antara lain, di Taman Sangkareang, lapangan depan Puskesmas Dasan Agung, Lapangan Lanud Rembiga, dan sepanjang Kali Jangkuk di Dasan Agung.
"Sementara pada titik-titik lainnya seperti di Islamic Center, kita akui masih ada ada tenda-tenda pengungsi tetapi penghuninya sebagian besar sudah tidak ada," katanya.
Dikatakannya, penghuni yang masih ada di areal Islamic Center adalah mereka yang masih takut pulang ke rumah karena kondisi rumahnya yang mengkhawatirkan atau mengalami rusak sedang.
"Saat kami tanya, sebenarnya mereka mau pulang tapi khawatir dengan kondisi rumah mereka yang retak," katanya.
Di samping itu, setelah dilakukan pendataan para pengungsi di IC dan Lanud Rembiga tidak hanya berasal dari warga Kota Mataram, melainkan juga berasal dari Kabupaten Lombok Barat.
"Mereka datang ke lokasi pengungsian hanya pada malam hari, karena takut tidur di dalam rumahnya," katanya.
Namun demikian, ke depan pemerintah kota akan terus melakukan pendekatan kepada para pengungsi agar pekan depan semua titik pengungsian di kota ini sudah bersih.
"Target kita itu tentunya dengan catatan jika tidak ada gempa bumi lagi," katanya menambahkan.
Baca juga: Diperkirakan akan ada 4.000 kelahiran di pengungsian gempa Lombok
Baca juga: Lapangan di Mataram penuh pengungsi pascagempa Lombok
Pewarta: Nirkomala
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018