Yogyakarta (ANTARA News) - Ratusan anggota delegasi ICW (International Council of Women) atau Dewan Perempuan Internasional, organisasi dalam naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, tak melulu membahas nasib kaum hawa dalam Sidang Umum ke-35 ICW di Yogyakarta 11-20 September 2018.
Mereka juga menikmati kearifan lokal saat berkunjung dan bermalam di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) pada 18-19 September 2018 di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di sekitar kawasan wisata Candi Borobudur yang terkenal ke seluruh jagad itu.
Terdapat 20 Balkondes yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di 20 desa di Kecamatan Borobudur itu.
Ke-20 Balkondes itu adalah Balkondes Bigaran (dibangun oleh Taman Wisata Candi), Balkondes Borobudur (Taman Wisata Candi), Balkondes Bumiharjo (Pembangunan Perumahan), Balkondes Candirejo (Semen Indonesia), Balkondes Giripurno (Taman Wisata Candi), Balkondes Giritengah (Jasaraharja).
Lalu, Balkondes Kembanglimus (Patrajasa), Balkondes Karanganyar (Bank BTN), Balkondes Karangrejo (PGN), Balkondes Kebonsari (Hutama Karya), Balkondes Kenalan (Bank Mandiri), Balkondes Majaksingi Desa Singkober (Jasamarga), Balkondes "The Gade Village" Ngargogondo (Pegadaian).
Kemudian, Balkondes Ngadiharjo (PLN), Balkondes Sambeng (Patra Jasa), Balkondes Duta Menor Desa Tanjungsari (Bank BRI), Balkondes Tegalarum (Angkasa Pura II), Balkondes Tuksongo (Telkom), Balkondes Wanurejo (Bank BNI), dan Balkondes Wringinputih (Pertamina).
Saat mereka berada di Balkondes, tak hanya ikut kegiatan bernilai kearifan lokal budaya Indonesia seperti bermain angklung, juga menikmati penampilan kesenian dari Desa Ngadiharjo, antara lain Tari Topeng Ireng Putri, gamelan karawitan, Tari Prajuritan Soreng, dan menikmati serta bermain gamelan karawitan.
Mereka juga menikmati beragam kuliner khas tradisional Jawa, seperti, empal saus semur, ayam bakar pedas sambal karimata, lumpia sayuran, selada ayam ala Bali, dan sup buntut.
Ada juga puding manuk nom (puding nasi), puding kelapa, dan colenak. Ereng Menoreh, minuman rempah-rempah khas, juga dihidangkan yang cocok sebagai penutup hidangan di suhu malam yang dingin di Pegunungan Menoreh, Borobudur.
Bahkan buntil juga disajikan dan menarik para anggota delegasi untuk mencobanya. "Ini seperti rolade, tapi digulung dengan daun dan isinya bukan daging, melainkan ikan teri dan kelapa parut," kata Sheila Pepper, anggota delegasi dari Kanada, yang baru pertama kali mencoba buntil.
Sheila termasuk beruntung pernah mencoba buntil, jenis makanan ini memang khas dan unik, sebagian orang Indonesia bahkan ada yang tidak tahu ada jenis makanan tradisional ini.
Menurut Pepper, parutan kelapa sebagai isian lauk makanan baru kali pertama dia cicipi di Indonesia, meskipun bahan tersebut sudah populer digunakan di Kanada sebagai taburan suatu menu atau "topping".
Kelestarian lingkungan
Ada lagi kegiatan menarik yang dilakukan oleh para perempuan dari berbagai negara ini.
Mereka turut aktif dalam kegiatan menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman pohon untuk menunjang Program Penanaman Sejuta Pohon.
Mereka menanam berbagai jenis bibit unggul pohon buah-buahan seperti mangga, duku, dan rambutan.
Pohon buah-buahan sengaja ditanam agar dapat dipetik dan menjadi penambah kegiatan perekonomian masyarakat desa setempat saat musim panen buah-buahan tiba, karena bernilai jual.
Kegiatan menanam pohon itu terlihat di sekitar Balkondes Karangrejo yang dibangun dan sementara ini dikelola oleh PT PGN (Perusahaan Gas Negara). BUMN itu juga membuka lahan yang dijadikan tempat agrowisata di desa itu.
Menanam pohon di sekitar Balkondes yang berada di lereng Bukit Menoreh memang merupakan langkah strategis untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Pepohonan tentu saja dapat mengurangi kadar CO2 di udara dan dapat menahan laju air dan menyerap ke dalam tanah.
Penanaman pohon ini juga sejalan dengan dengan semangat Hari Sejuta Pohon yang diperingati tiap 10 Januari.
Menanam pohon bagi kelestarian alam dan lingkungan tentu saja bermanfaat banyak bagi manusia.
Selain menanam pohon, Presiden ICW Jungsook Kim dan delegasi juga mengunjungi para siswa SD Negeri 1 Ngadiharjo.
Dalam kunjungan ke sekolah tersebut, Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang juga membangun Balkondes Ngadiharjo, memberikan bantuan perbaikan atap sekolah agar tidak bocor saat hujan.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018