Jakarta (ANTARA News) - Sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2017, pasca disanksinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), tak ada yang bisa membendung kilau prestasi tim nasional sepak bola U-16 Indonesia.
Dari lima turnamen internasional yang diikuti, empat kali tim berjuluk Garuda Asia ini menjadi yang terbaik. Satu-satunya kegagalan adalah di Piala U-15 AFF 2017 di Thailand, saat mereka mentok di babak grup.
Sisanya, Garuda Asia merengkuh gelar kampiun di Piala U-16 Tien Phong Plastic 2017 di Vietnam, turnamen sepak bola remaja U-16 JENESYS Jepang-ASEAN 2018, kualifikasi Piala U-16 Asia 2018 (memimpin Grup G dengan empat kemenangan dari empat pertandingan) dan, yang paling anyar, jawara Piala U-16 AFF 2018.
Kiprah timnas U-16 pun semakin tenar hingga ke pelosok Indonesia, khususnya setelah menjuarai Piala U-16 AFF 2018 yang digelar di Gresik pada 29 Juli-11 Agustus 2018.
Sebab, itulah gelar kampiun pertama Indonesia di Piala U-16 AFF sejak kejuaraan tersebut digelar tahun 2002.
Prestasi yang mereka torehkan pun menjadi semacam oase di tengah keringnya prestasi tim nasional sepak bola di kancah internasional. Terakhir kali, euforia sejenis pernah terjadi tahun 2013 kala tim nasional U-19 Indonesia menjuarai Piala U-19 AFF.
Garuda Asia menjelma menjadi harapan baru. Apalagi permainan yang mereka tampilkan di atas lapangan juga apik, pula subur.
Dari lima kompetisi internasional yang mereka ikuti, seperti disebut di atas, Garuda Asia total menorehkan 87 gol dan hanya kebobolan 21 gol.
Namun, tantangan belum usai bagi timnas U-16 Indonesia. Berikutnya, mulai 21 September 2018, David Maulana dan kawan-kawan akan melakoni Piala U-16 Asia AFC 2018 di Malaysia.
Turnamen besar yang memberikan mereka peluang untuk terbang lebih tinggi.
Piala Asia
Tak ada negara yang tidak bermimpi tim sepak bolanya masuk ke Piala Dunia, meski itu "sekadar" Piala Dunia remaja kelompok umur U-20 maupun U-17.
Bagi negeri-negeri di Asia, salah satu pintu masuk menuju Piala Dunia U-17 yaitu melalui Piala U-16 Asia AFC. Syaratnya, harus berhasil melaju hingga semifinal.
Indonesia pun mengincar status empat tim terbaik meski jalan ke sana tidak mudah karena lawan-lawan yang mereka hadapi bukanlah tim sembarangan.
Di Piala U-16 Asia 2018, Garuda Asia bergabung di Grup D bersama Iran, Vietnam dan India. Dari para pesaing level grup, hanya Vietnam yang pernah berlaga melawan Indonesia di rentang tahun 2017-2019.
Indonesia dan Vietnam bermain imbang 1-1 kala bersua di Piala U-16 Tien Phong Plastic 2017 yang digelar di Vietnam, 14-18 Juni 2017.
Kemudian, kedua tim berjumpa kembali di final turnamen sepak bola remaja Jenesys di Jepang pada Maret 2018, di mana Indonesia mengandaskan perlawanan Vietnam dengan skor 1-0.
Pada Juli 2018, Vietnam lagi-lagi belum bisa menaklukkan Indonesia setelah kalah 2-4 di babak grup Piala U-16 AFF 2018.
Akan tetapi, kalau bicara Piala U-16 Asia, Vietnam lebih banyak memakan asam garam daripada Indonesia. Berikut edisi tahun 2018, mereka sudah tampil tujuh kali di Piala U-16 Asia, sementara Indonesia baru enam kali.
Untuk Iran dan India, selama periode 2017-2018, Indonesia belum pernah sekalipun menjajal kekuatan keduanya. Ini yang membuat situasi sedikit rumit walau selalu ada kesempatan untuk menang.
Dengan 11 kali penampilan di Piala U-16 Asia, termasuk edisi 2018, timnas U-16 Iran menjadi tim yang paling berpengalaman di Grup D. Mereka adalah juara turnamen serupa pada tahun 2008 dan finalis di tahun 2016.
Adapun India datang ke Piala U-16 Asia 2018 dengan status "runner up" di fase kualifikasi yang mereka lewati tanpa pernah kalah. India sudah delapan kali berada di Piala U-16 Asia dengan prestasi terbaik berada di perempatfinal tahun 2002.
Sangat Serius
Demi menuntaskan setiap laga di Piala U-16 Asia dengan hasil positif, pelatih tim Garuda Asia Fakhri Husaini mempersiapkan anak-anak asuhnya dengan sangat serius.
Pria asal Aceh itu langsung memboyong 23 pemainnya ke Malaysia pada Rabu (29/8), atau 18 hari setelah mereka merayakan juara Piala U-16 AFF 2018. Padahal, pertandingan pertama Indonesia berlangsung pada Jumat (21/9) melawan Iran.
Di sana timnas U-16 Indonesia mengadakan pemusatan latihan dan melakoni tiga laga uji coba dengan hasil tidak tersentuh kekalahan.
Tim U-17 Sime Derby FC dan U-17 Felda FC dikandaskan masing-masing dengan skor 4-0 serta 5-0.
Kedudukan imbang 3-3 diperoleh dari partai persahabatan terakhir kontra timnas U-16 Oman, yang juga menjadi peserta Piala U-16 Asia.
"Hasil positif ini tentu menjadi suntikan motivasi bagi para pemain, selain tentu mereka bisa merasakan juga atmosfrr lingkungan pertandingan di Malaysia. Saya harap mereka bisa terus menunjukkan hasil serupa di Piala AFC U-16 nanti," ujar Fakhri Husaini menanggapi performa skuatnya sebelum menapaki Piala U-16 Asia 2018.
Berikut 23 pemain timnas U-16 Indonesia yang dibawa untuk Piala U-16 Asia di Malaysia.
Penjaga gawang: Ernando AriSutaryadi (dari PPLP Jateng), Ahludz Dzikri Fikri (ASAD 313), Muhammad Risky Sudirman (SSB Villa 2000).
Bek: Mochamad Yudha Febrian (SSB Cibinong Raya), Muhammad Salman (Diklat Ragunan), Fadillah Nur Rahman (PPLP Sumatera Barat), Amiruddin Bagas Kaffa (Chelsea Soccer School), Muhammad Reza Fauzan (FC Patriot Aceh).
Gelandang: David Maulana (PPLP Medan), Komang Teguh Trisnanda (Diklat Ragunan), Muhammad Talaohu (ASAD 313), Hamsa Lestaluhu (ASAD 313), Andre Oktaviansyah (SSB Pelita Jaya Soccer School), Brylian Aldama (SSB Gelora Putra Delta), Rendy Juliansyah (SSB Asiop Apac Inti), Fatah Aji (PPLP DKI Jakarta), Muhammad Uchida Sudirman (Patriot 165 FC), Cecep Maulana (ASAD 313)
Penyerang: Mochammad Supriadi (Diklat Ragunan), Amanar Abdilah (tim U-17 PS Tira), Amiruddin Bagus Kahfi (Chelsea Soccer School), Sutan Diego Armando Ondriano Zico (Chelsea Soccer School), Subhan Fazri (Posila Lokhseumawe).
Terbanglah semakin tinggi, Garuda Asia!
Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018