Bandarlampung (ANTARA News) - Sebanyak 20 peserta dari berbagai daerah seperti Sumatera Selatan, Bengkulu dan tuan rumah Lampung, mengikuti Festival Tambur (gendang besar khas Sumatera Barat) yang berlangsung 25-26 Agustus 2007. Sekretaris Panitia Pelaksana Festival Tambur, Helmi Fauzi, di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan kegiatan yang menjadi satu rangkaian memeriahkan Festival Krakatau ke-17 itu atas inisiatif Keluarga Besar Sumatera Barat (KBSB) Provinsi Lampung. Menurutnya kegiatan ini merupakan wujud peran warga Lampung asal Sumatera Barat, dalam mendukung program pariwisata Lampung. Ia menjelaskan tambur biasa dimainkan untuk menyambut tamu, pesta pernikahan dan kegiatan agama. Satu grup tambur, biasanya terdiri dari delapan, 10 dan 12 orang. Peserta dalam festival ini harus menyanyikan lagu wajib "Atam" dan lagu pilihan. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu dalam kasanah irama tambur klasik. Selain "Atam", para peserta juga harus menyanyikan lagu pilihan seperti "Siamang Tagagau", "Tokok Balua", "Ripai", "Madayan", "Tali Puak", "Panggang Kakok", "Upaih Sikandang", "Balerong Tapanggang", "Kureta Mandaki", "Mayik Katurun" dan "Irama 12". Festival ini meperebutkan piala bergilir Gubernur Lampung dan uang pembinaan sebesar Rp20 juta. Provinsi DKI Jakarta dan Banten, tidak mengirimkan grupnya, tetapi hanya sebagai peninjau. Sementara itu, kabupaten/kota di Lampung, mengirimkan pesertanya yakni Kota Bandarlampung, Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Timur dan Lampung Tengah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007