"Acara yang diselenggarakan oleh KBRI Yangon bekerja sama dengan UMFCCI (KADIN Myanmar) tersebut telah mempertemukan sekitar 20 pebisnis Indonesia dari 10 perusahaan, baik yang datang dari Indonesia maupun yang telah berada di Myanmar, dengan rekan sejawatnya dari Myanmar," demikian KBRI Yangon dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Selain itu, pertemuan bisnis tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Organisasi Promosi Perdagangan Myanmar, Kementerian Perdagangan Myanmar, U Aung Soe, Presiden UMFCCI, Zaw Min Win, serta para pejabat dari Kementerian Konstruksi dan Kementerian Perindustrian Myanmar.
Duta Besar RI untuk Myanmar, Iza Fadri, dalam pembukaan menyampaikan bahwa masih terdapat peluang besar bagi kedua negara untuk terus meningkatkan nilai perdagangan, khususnya melalui kegiatan pertemuan langsung.
Nilai perdagangan Indonesia-Myanmar mencapai 973 juta dolar AS pada tahun 2017. Diyakini pada akhir tahun 2018, total perdagangan bilateral akan mencapai 1 miliar dolar.
Dirjen Kemdag Myanmar, U Aung Soe dan Presiden UMFCCI, Zaw Min Win menyampaikan hal serupa dan terus mendorong pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di Myanmar.
Pengusaha serta perusahaan yang hadir pada pertemuan bisnis bergerak di bidang konstruksi, infrastruktur, pengepakan dan pengolahan, transportasi, manufaktur, barang-barang konsumsi, telekomunikasi, peralatan listrik, dan farmasi.
Baca juga: Gandeng perusahaan farmasi Myanmar, Phapros buka pasar baru di ASEAN
Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018