Jakarta, (ANTARA News) - Olahraga lawn bowls sejatinya mirip dengan bowling. Bedanya, di lawn bowls, atlet melempar bola yang disebut "wood", yang memiliki bias atau berat sebelah sehingga bisa menggelinding dengan arah melengkung.

Lawn bowls pun dilakukan di lapangan rumput yang disebut green, bisa juga di lapangan berumput sintetis atau karpet, berukuran 40 x 40 meter.

Lapangan dibagi menjadi enam zona (rink), biasanya berukuran lebar 5 meter dan panjang 40 meter, untuk menggelar enam permainan sekaligus.

Aturan permainan lawn bowls mungkin belum banyak diketahui oleh khalayak umum Indonesia, namun di Eropa, lawn bowls cukup populer, terutama bagi kalangan pensiunan.

"Lawn bowls ini sebenarnya olahraga rekreasi orang-orang purna (pensiunan)," ungkap pelatih timnas lawn bowls Indonesia untuk Asian Para Games 2018, Islahuzzaman, ketika ditemui di Jakarta, Selasa.

Islahuzzaman, di sela-sela latihan timnas lawn bowls Indonesia, menerangkan bagaimana aturan permainan lawn bowls.

Lawn bowls dimainkan oleh dua tim yang terdiri dari 1-4 pemain.

Pemain yang mendapatkan giliran pertama harus melempar bola target yang disebut "jack" yang berwarna putih dari posisi lempar (mat). Jack harus mendarat di jarak 23-31 meter dari mat.

Setelah posisi bola jack ditentukan, kedua tim berusaha mendapatkan poin terbanyak dengan mendaratkan wood sedekat mungkin dengan bola jack.

Atlet timnas lawn bowls Indonesia berlatih di Lapangan Hoki Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (18/9) sebagai persiapan Asian Para Games 2018. (Aditya E.S. Wicaksono)

Setiap tim diberi hingga empat bola wood dalam setiap game. Di nomor tunggal dan ganda setiap pemain memainkan empat bola.

Kemudian di nomor triples, setiap tim terdiri dari tiga pemain yang masing-masing memainkan tiga bola. Dan di nomor fours, setiap tim terdiri dari empat pemain yang masing-masing mendapatkan dua bola.

Permainan berlangsung paling lama satu jam atau bisa berakhir cepat jika salah satu tim meraih poin 21.

Setiap tim mendapat satu poin untuk setiap bola mereka yang berhenti paling dekat dengan jack dibandingkan dengan bola lawan yang terdekat.

Posisi jack bisa berubah di dalam permainan. Ketika wood yang dilempar mengenai jack, posisi baru jack itu yang digunakan.

Jika jack terdorong ke luar green dan jatuh di parit (ditch) permainan tetap dilanjutkan dengan setiap tim berusaha mendaratkan wood sedekat mungkin dengan jack tanpa jatuh ke parit.

Bola yang dipakai di olahraga lawn bowls terdiri dari "woods" (biasanya berwarna) dan "jack" (warna putih) (Aditya E.S. Wicaksono)

Bola lawn bowls yang digunakan memiliki disain yang unik. Bola wood berdiameter antara 4,5 inci hingga 5,5 inci dengan berat tidak lebih dari 3,5 pon dan berbahan dasar kayu atau plastik.

Bentuk wood tidak lah bulat namun menggembung di sisinya, dengan tanda yang menunjukkan bias di kedua sisinya, sehingga memungkinkan bola menggelinding dengan jalur yang melengkung.

Kemampuan untuk menggelinding dengan jalur melengkung itu memungkinkan manuver untuk melewati woods lain. Aturan memperbolehkan wood melewati garis batas rink asalkan dia berhenti di dalam rink.

Sedangkan bola jack berbentuk bulat berdiametre 2,5 inci dengan berat sekitar 300 gram.

Islahuzzaman mengungkapkan secara umum ada delapan kelas yang dipertandingkan di lawn bowls. Kelas dibagi berdasarkan jenis dan tingkat disabilitas atlet.

Kelas B1 untuk atlet tuna netra total, B2-B4 untuk atlet tuna netra dengan penglihatan rendah (low vision), B5 untuk paraplegia atau atlet kursi roda dengan kemampuan gerak terbatas, B6 untuk atlet kursi roda polio, B7 untuk atlet dengan cacat kaki, dan B8 untuk atlet dengan cacat tangan.

Pada ajang Asian Para Games 2018 Indonesia menyiapkan sebanyak 18 atlet, yang terdiri dari sembilan atlet putra dan sembilan atlet putri, untuk berlaga di pertandingan cabang olahraga lawn bowls.

Mereka terdiri dari lima atlet di kelas kursi roda, enam atlet dengan penglihatan rendah (low vision), dua atlet di kelas buta total, dua atlet difable di kelas cacat tangan dan tiga atlet difable di kelas cacat kaki.

"Mencari bibit atlet itu mudah, yang penting atlet mau fokus dan konsentrasi," ungkap Islahuzzaman.

Permainan lawn bowls bisa dibilang sebagai olahraga rekreasi karena tidak mengenal batasan usia. Bahkan kebanyakan penikmat lawn bowls berusia 45 tahun ke atas, kata dia.

Namun Indonesia masih belum terlalu awam dengan olahraga yang juga disebut bowling lapangan itu. Jika di Korea dan Malaysia, hampir setiap distrik di sana mempunyai lapangan lawn bowl, Indonesia belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

"Waktu awal pelatnas kami berlatih memakai lapangan futsal," ungkap Islahuzzaman.

Sebelum itu bahkan timnas lawn bowl Indonesia berlatih di lapangan sepak bola.

"Iya, berlatih di lapangan sepak bola waktu pelatnas di Solo," kata Nikmatul Fauziah, salah satu atlet tuna netra lawn bowl Indonesia.

Ketika bermain di lapangan sepak bola, laju bola lawn bowls pun bisa tak menentu karena permukaan lapangan yang tidak rata, ingat Nikmatul.

"Waktu itu kami pun memakai bola yang dimodifikasi, bola plastik yang sering dipakai di permaianan mandi bola itu diisi dengan pasir," kata Nikmatul (20) yang baru pertama kali ikut pelatnas lawn bowl itu.

Para pelatih pelatnas harus mendatangkan bola lawn bowls dari Malaysia karena belum ada yang menjual di dalam negeri. Itu pun jumlahnya terbatas pada awalnya sehingga para atlet harus bergantian menggunakannya.

Atlet lawn bowls Indonesia Nikmatul Fauziah berlatih bersama pendampingnya di Lapangan Hoki Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (18/9) sebagai persiapan Asian Para Games 2018. (Aditya E.S. Wicaksono)

Walaupun bermodalkan alat seadanya ketika berlatih, Nikmatul, yang dipandu Dinar Shafa, merebut medali perak ketika melakukan tryout di kejuaraan lawn bowls di Malaysia pada bulan Juli tahun ini.

Jika dilihat sekilas, bermain lawn bowls itu gampang-gampang susah.

Selain membutuhkan kecakapan melempar, lawn bowls juga melibatkan rasa, ungkap Nikmatul. "Pas lempar bola kalo bener seneng, kalo keluar ya ngga senang."

Faktor konsentrasi juga menjadi kunci karena olahraga permainan tersebut dilakukan di luar lapangan.

"Cuaca bisa mempengaruhi konsentrasi atlet, harus pintar-pintar mengatur emosi, jangan sampai baper (terbawa perasaan) duluan," kata Dinar yang memandu Nikmatul di lapangan.

Jadi, tertarik menjajal permainan lawn bowls?


***4***

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018