Indramayu (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mendapatkan kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 372 formasi dan kebanyakan merupakan guru dan disusul tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
"Kami awalnya mengusulkan sebanyak 6.000 orang, namun yang diterima dan disetujui hanya 372 saja," kata Kasubit Pengadaan dan Penghenti Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Indramayu, Sulaeman Zajuli di Indramayu, Senin.
Ia mengatakan, selama ada moratorium CPNS, ada sebanyak 602 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Pemkab Indramayu memasuki masa pensiun dan dengan banyaknya pegawai yang pensiun membutuhkan tenaga baru.
"Kami dapatkan kuota itu tiga perempat dari yang pensiun dan ini tentunya masih kurang," ujarnya.
Pemkab Indramayu sendiri lanjut Sulaeman, dari analisis setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membutuhkan kurang lebih 6.000 PNS lagi.
"Namun ini semua sudah keputusan dari pusat, jadi kami hanya mengikuti saja," jelasnya.
Dia menambahkan khusus untuk honorer K2 di Kabupaten Indramayu kurang lebih ada 810 orang dan semuanya hampir sudah tidak bisa lagi mendaftar CPNS, karena terbentur umur dan juga ijazah.
"Karena usia maksimal pendaftar itu 35 tahun, sedangkan eks honorer K2 itu sudah berumur semua, juga ada yang terkendala ijazah, di mana disyaratkan harus sudah S1 pada November 2013," katanya.
Baca juga: Tenaga honorer unjuk rasa tolak penerimaan CPNS 2018
Baca juga: Pendaftaran CPNS lewat portal sscn.bkn.go.id, dimulai 19 September
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018