Terdiri atas utang pemerintah dan bank sentral sebesar 180,8 miliar dolar AS dan utang swasta termasuk BUMN sebesar 177,1 miliar dolar AS

Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyebutkan utang luar negeri Indonesia mencapai 358 miliar dolar AS atau setara Rp5.191 triliun (Rp14.500 per dolar AS) pada akhir Juli 2018 atau meningkat 4,8 persen dibanding periode sama 2017 (year on year/yoy).

Meskipun naik, jika dibandingkan pertumbuhan penarikan Juni 2018, maka utang asing Indonesia melambat. Pada Juni 2018, utang luar negeri mengalami kenaikan 5,5 persen (yoy).

"Utang luar negeri (ULN) akhir Juli 2018 sebesar 358 miliar dolar AS, terdiri atas utang pemerintah dan bank sentral sebesar 180,8 miliar dolar AS dan utang swasta termasuk BUMN sebesar 177,1 miliar dolar AS," tulis Bank Indonesia dalam pernyataan pers Statistik Utang Luar Negeri di Jakarta, Senin.

Secara rinci, ULN pemerintah pada Juli 2018 naik 4,1 persen (yoy) atau melambat dibandingkan pertumbuhan Juni 2018 sebesar 6,1 persen (yoy).

Meskipun pertumbuhan tahunannya melambat, namun jumlah utang luar negeri pemerintah pada Juli 2018 mencapai 177,4 miliar dolar AS.

Angka itu meningkat dibandingkan Juni 2018 karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, serta pembelian Surat Berharga Negara domestik oleh investor asing selama Juli 2018.

"Pascakenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan Juni 2018, pasar keuangan mengarah pada level ekuilibrium baru dan investor asing kembali masuk ke pasar SBN domestik," menurut Bank Sentral.

Sedangkan ULN swasta pada akhir Juli 2018 mayoritas diajukan oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), dan sektor pertambangan dan penggalian.

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,7 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan pangsa pada periode sebelumnya.

BI memandang ULN Indonesia pada Juli 2018 masih terkendali dengan struktur utang yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Juli 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34 persen.

"Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara dengan kapasitas ekonomi setara (peers). Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir Juli 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,4 persen dari total ULN," sebut BI.

Baca juga: Pemerintah serap Rp16,21 triliun lelang surat utang
Baca juga: JK tanggapi Prabowo soal utang pemerintah Rp1 triliun tiap hari

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018