Washington (ANTARA News) - Jumlah tahanan yang ditangkap pasukan koalisi di Irak telah meningkat sekitar 50 persen sejak peningkatan jumlah pasukan yang diperintahkan oleh Presiden George W Bush, menurut laporan The New York Times dalam situsnya, Jumat. Mengutip sumber tanpa nama dari petugas militer di Irak, harian itu mengatakan bahwa populasi tahanan di Irak meningkat dari 24.500 dari semula 16.000 pada Febuari. Peningkatan jumlah tahanan terkait operasi yang dilakukan pasukan AS di wilayah dimana mereka tidak beroperasi untuk beberapa waktu, dan unit tambahan yang beroperasi di sejumlah wilayah, kata laporan itu. Hampir 85 persen dari para tahanan itu adalah warga Arab Sunni, menurut laporan. Petugas militer mengatakan bahwa diantara para tahanan Sunni, sekitar 1.800 mengklaim memiliki keterkaitan dengan Al-Qaeda di Mesopotami, kata The Times. Sekitar 6 ribu lebih mengidentifikasi diri mereka sebagai seorang muslim yang percaya jika rekan muslim yang lain bukan jemaah yang sejati, menurut harian itu. Statistik itu menunjukkan bahwa inspirasi utama dari pemberontak Sunni bukan lagi keinginan untuk mengembalikan masa kepemimpinan yang dahulu, namun lebih pada agama dan ideologi, kata The Times. Namun para petugas mengatakan bahwa jumlah tahanan yang sama juga mengatakan bahwa alasan signifikan mereka menanam bom di jalan atau menembak warga Irak atau pasukan koalisi pimpinan AS adalah untuk uang, kata harian itu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007