Ternate (ANTARA News) - Gunung Gamalama di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) dinaikkan statusnya dari normal menjadi waspada level II, menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung api dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan laut tersebut. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darmo Lamane ketika dihubungi di Ternate, Sabtu, mengatakan, peningkatan aktifitas vulkanik di Gunung Gamalama di antaranya ditandai dengan semakin banyaknya asap putih yang keluar dari kawah gunung tersebut. Selain itu, ditandai pula dengan terjadinya gempa, sesuai data di Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Jumat (24/8) di gunung itu terjadi dua kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa vulkanik dangkal dan 25 kali gempa hembusan. Sedangkan Sabtu (25/8) dari pukul 00.00-06.00 WIT, di Gunung Gamalama terjadi dua kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa teknik lokal dan dua kali gempa hembusan, sementara dari Sabtu pagi hingga siang hari datanya belum masuk, katanya. Terkait dengan peningkatan aktivitas Gunung Gamalama tersebut, masyarakat Kota Ternate diimbau tetap tenang. Begitu pula masyarakat yang memiliki kebun pala dan cengkeh di kakai gunung tersebut, tetap bisa beraktifitas di kebunnya seperti biasa "Tetapi masyarakat di Kota Ternate harus tetap waspada, karena tidak tertutup kemungkinan aktivitas Gunung Gamalama akan terus meningkat. Pemda dan Satlak Penanggulangan Bencana Alam setempat, juga harus tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunung tersebut," kata Darmo . Gunung Gamalama sudah sering kali meletus dan terakhir terjadi tahun 1983. Tiga tahun sebelumnya (1900) gunung tersebut juga meletus yang mengakibatkan seluruh warga di Pulau Ternate mengungsi ke Pulau Halmahera dan Tidore. Gunung Gamalama adalah salah satu dari lima gunung api yang ada di Malut, Empat gunung lainnya adalah Gunung Gamkonora di Kabupaten Halbar yang meletus awal Juli 2007, Gunung Ibu, dan Gunung Dokona di Kabupaten Halut dan Gunung Kiebesi di Pulau Makian, Halsel.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007