Yogyakarta (ANTARA News) - Status aktivitas vulkanik Gunung Merapi (2.965 mdpl) di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih `waspada`, dan sebagian besar guguran lava menuju hulu Kali Bebeng dengan jarak rata-rata kurang dari satu kilometer. "Tak ada yang menonjol dari aktivitas Merapi, namun statusnya masih `waspada` dan guguran lava kini lebih banyak ke hulu Kali Bebeng, di samping ke hulu Kali Gendol," kata Ketut, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu. Menurut dia, meski tidak terjadi lagi `awan panas`, namun aktivitas gunungapi ini masih fluktuatif dan merupakan rangkaian dari erupsi 2006. Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi pada Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo mengatakan kondisi kubah lava (timbunan material vulkanik) hasil erupsi 2006 yang volumenya sekitar satu juta meter kubik, masih stabil, dan tidak ada kekhawatiran kubah itu longsor. Ia mengatakan, gempa bumi tektonik yang masih sering mengguncang sebagian wilayah DIY tidak mempengaruhi aktivitas Merapi. "Jika tiba-tiba jumlah guguran lava meningkat sepuluh kali lipat ketimbang biasanya, itu berarti gempa bumi tektonik berpengaruh signifikan terhadap aktivitas gunung ini," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007