Yogyakarta (ANTARA News) - Pemanfaatan teknologi informasi dapat digunakan untuk memberdayakan potensi perempuan di bidang ekonomi sehingga diharapkan dapat mencegah perempuan untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang masih didominasi pekerjaan di sektor informal.
"Perempuan penting banget untuk kita latih dengan teknologi informasi, karena bagi kita, sebenarnya kenapa, sih, jauh-jauh ke luar negeri kalau kita bisa juga dapat uang di sini," kata Wakil Presiden Pengembangan Produk OSMAN, aplikasi pendidikan dan pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Glen Chandra, di Yogyakarta, Senin (17/9).
Glen menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Pemanfaatan Teknologi untuk UMKM" di sela-sela pelaksanaan Sidang Umum Dewan Perempuan Internasional (ICW) ke-35 di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, 13-18 September 2018.
Menurut Glen, pemberdayaan peran perempuan di sektor ekonomi telah terbukti bukan hanya bermanfaat bagi perempuan sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat di lingkungannya.
Glen menceritakan salah satu pelaku UMKM pengguna aplikasi OSMAN, Sa'adah, yang membuka toko kelontong di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang kini bisa melakukan pembukuan dengan baik dan mengembangkan usahanya melalui belanja online dengan sistem antar.
"Perjuangan Mbak Sa'adah ini lebih berat, menurut kita, karena dia harus bertahan dari godaan untuk pergi jadi TKW. Nah, dengan teknologi informasi, sambil mengurus anak, dia juga bisa berjualan dan suaminya menjadi petugas antar," kata dia.
Oleh karena itu, Glen melihat perlu adanya teknologi informasi yang dekat dengan keseharian UMKM, bukan masalah seberapa canggih, namun bagaimana pada pelaku UMKM yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga dengan niat membantu ekonomi keluaga dapat memanfaatkannya.
Meskipun demikian, Glen menggarisbawahi pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui teknologi informasi bukan berarti melarang perempuan untuk bekerja di luar negeri, namun selalu ada pilihan yang lebih baik di dalam negeri jika pada akhirnya mereka bekerja di sektor nonformal.
"Misalnya begini, mbak hanya lulusan SMP dan nekat jadi TKW, lowongan pekerjaan tidak bisa tidak hanya jadi pekerja rumah tangga, apalagi kalau sudah kepepet dan tidak melalui agen resmi, ujungnya jadi bermasalah seperti yang banyak terjadi saat ini," kata dia.
"Itu ide awal kita memberikan pelatihan kepada ibu-ibu, karena kita sayang banget kenapa harus sampai ke luar negeri, kalau di dalam negeri tidak ada pekerjaan, ya, kita yang buat sendiri," lanjut Glen.
Selain Glen, hadir pula pendiri dan direktur KontenKece.com Ika Mitayani dalam diskusi bertema "Pemanfaatan Teknologi untuk UMKM" yang menjadi seri ketiga diskusi dan berbagi pengalaman milenial tentang pemasaran dengan pemanfaatan teknologi informasi yang diselenggarakan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), Telkom Indonesia, dan Perum Kantor Berita Antara, dua BUMN yang turut mendukung penyelenggaraan Sidang Umum ICW ke-35 dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018