Magelang (ANTARA News) - KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin di Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), secara blak-blakan mengaku lebih suka mengelola pondok pesantren daripada diajukan diri menjadi Calon Gubernur Jateng periode 2008-2013. Pria yang pernah menempuh pendidikan di Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu mengemukakan bahwa ada yang mendukung dirinya untuk mencalonkan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Hateng 2008, namun ia tidak bisa menerima tawaran tersebut lantaran tahu akan kemampuan pribadinya. "Begini saja enaknya, bukan main kok cari `molo` (masalah)," katanya saat hadir pada acara khataman akhir tahun di Pesantren Raudhatut Thullab di Wonosari, Prajeksari, Tempuran, Magelang, Jateng, belum lama ini. Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, ia mengatakan, orang tidak akan rusak kalau tahu nilai dirinya. "Orang kalau tidak bisa menilai dirinya sendiri, maka akan menjadi sakit," katanya. Ia mencontohkan, kalau orang menilai dirinya pantas menjadi lurah, lalu mencalonkan menjadi camat, maka justru akan celaka. "Orang harus bisa mengukur dirinya sendiri supaya selamat," katanya. Menurut dia, sebagai sesepuh pondok justru banyak calon yang datang bersilaturahmi untuk minta doa restu. "Banyak calon yang meminta doa restu, namun saya tidak pernah menjagokan siapa-siapa," kata pria berambut putih itu. Menurut dia, dari kalangan manapun untuk menjadi gubernur Jateng harus mempunyai kriteria antara lain memikirkan rakyat Jateng, tahu seluk-beluk Jateng, tahu kebutuhan rakyat Jateng, dan bisa bersikap adil pada rakyat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007