Survei ini menunjukkan bahwa sebanyak 66 persen responden merasa puas dengan iklim properti saat ini. Angka ini sedikit menurun dibandingkan semester sebelumnya, sebesar 67 persen, namun meningkat sebanyak 4 persen dibanding semester yang sama satu tahun sebelumnya.
"Faktor kenaikan harga memang selalu dipandang dari dua sisi. Bagi mereka yang optimistis, mereka melihatnya sebagai peluang investasi di masa depan, sementara mereka yang pesimistis, ini disebabkan keraguan terhadap kemampuan finansial mereka," ujar Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan.
Ike menambahkan bahwa mereka yang belum yakin dengan kemampuan kemungkinan adalah mereka yang masih awam atau kurang informasi. Padahal, saat ini pasar properti sedang berpihak kepada pembeli. Misalnya, Pemerintah melonggarkan aturan uang muka.
"Jika dulu dibatasi sebesar minimal 15 persen, sekarang Pemerintah membebaskan aturan tersebut. Banyak pengembang yang menawarkan uang muka hingga serendah 5 persen bahkan tanpa uang muka," tambahnya.
Rumah.com, lanjut Ike, memiliki sejumlah fitur yang membantu para pencari properti untuk menemukan properti yang ideal berdasarkan kemampuan, lokasi, dan fasilitas umum yang diperlukan. Bahkan saat ini Rumah.com memiliki program DealJuara untuk memfasilitasi keraguan para pencari rumah terhadap DP dan pembiayaan.
“Program DealJuara ini merupakan komitmen Rumah.com dalam membantu pencari rumah mendapatkan rumah idaman. Deal yang dapat dimanfaatkan dalam kesempatan ini antara lain banyak promo-promo menarik seputar DP. Hal ini merupakan respon kami dari hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018, di mana alasan utama mengapa orang belum punya atau membeli properti adalah tidak punya uang untuk DP atau uang mukanya,” pungkasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018