Yogyakarta (ANTARA News) - International Council of Women akan fokus pada pemenuhan perlindungan sosial untuk perempuan dan remaja putri sebagai tema aksi untuk tiga tahun mendatang.

"Tema besarnya adalah `sosial protection for all women and girls:sustainable development for the world?,? kata Coordinator Sustainable Development International Council of Women Hadriani Uli Silalahi usai pertemuan Standing Committee ICW di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, tema besar tersebut akan diuraikan dalam bentuk rencana aksi dalam berbagai bidang, seperti kedudukan perempuan, pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan, komunikasi, dan isu sosial.

Secara keseluruhan, lanjut dia, rencana aksi yang diuraikan dalam berbagai bidang tidak jauh berbeda dibanding rencana aksi yang sudah dilakukan tiga tahun sebelumnya dalam balutan tema besar melakukan perubahan di masyarakat dengan pemberdayaan perempuan.

"Jika uraian rencana aksi tersebut dianggap masih sesuai, maka akan terus dijalankan. Tetapi jika sudah tidak sesuai, maka akan diganti dengan rencana aksi yang baru," katanya.

Ia pun mencontohkan, dalam bidang pembangunan berkelanjutan yang dipimpinnya, terdapat berbagai sub bidang di antaranya ekonomi, ketenagakerjaan, hingga permasalahan perempuan di kawasan perkotaan dan desa.?

Di tiap sub bidang, akan disusun rencana aksi yang akan dilakukan oleh ICW dalam tiga tahun mendatang. "Sedangkan untuk target pencapaian tiap tahun memang belum ditetapkan. Nanti, akan ada pertemuan untuk menentukannya," katanya.

"Jika bisa menjalankan semua program dan rencana aksi yang sudah disusun, maka akan sangat bagus sekali. Tetapi biasanya, setiap negara mengambil rencana aksi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari negara yang bersangkutan," katanya.

Khusus di Indonesia, Uli yang juga bertindak sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mengatakan, akan lebih fokus pada permasalahan ekonomi, terlebih organisasi tersebut memiliki program Kowani Affairs.

"Kami memiliki banyak sekali usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi binaan Kowani. Melalui Kowani Affairs tersebut, kami mempertemukan produsen dan konsumen. Hasilnya pun sangat bagus. Apalagi, kami juga melakukan pelatihan," katanya.

Uli menyebut, sudah memperkenalkan program Kowani Affairs saat mengikuti berbagai kegiatan di kancah internasional dan banyak pihak yang merasa kagum.

"Mereka bertanya-tanya, bagaimana Kowani bisa melakukan pembinaan terhadap banyak usaha mikro kecil dan menengah sekaligus memberdayakan perempuan," katanya.

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pelaksanaan program tersebut, lanjut Uli, adalah kekuatan Kowani sebagai sebuah organisasi yang ditunjang dengan berbagai organisasi pendukung seperti Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sedangkan di luar negeri, pergerakan perempuan ini lebih banyak diiniasi oleh individu. Mungkin itu yang menyulitkan mereka," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018