Tegal (ANTARA News)- Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto mengaku dirinya tidak berambisi menjadi Mendagri untuk menggantikan posisi M Ma`ruf, apalagi meminta jabatan itu pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya tidak berambisi ke arah itu dan masalah tersebut merupakan hak prerogratif Predsiden," kata Gubernur Jateng, H Mardiyanto seusai membuka Musprov KNPI Jateng ke-XI di Tegal, Jumat petang. Ia mengatakan, selama ini dirinya tidak meminta jabatan tersebut, namun kalau diminta untuk itu, "saya tidak menolaknya". "Saya tidak keberatan untuk dijadikan Mendagri, tetapi semua itu akan dikembalikan lagi kepada Presiden karena merupakan hak prerogratif beliau," ujarnya. Ia menjelaskan, dirinya siap diajukan menjadi Mendagri tersebut untuk menghormati pribadi calon lainnya yang memiliki kemampuan sehingga kalaupun benar-benar terjadi maka patut disyukuri dan sebaliknya jika tidak akan tetap menjalankan tugas selama ini yang tengah diemban. "Kalau saya ditanya siap memenangkan bursa, jawabannya ya terserah Presiden. Dan ditanya sering ditelepon Presiden, dalam kapasitas Gubernur ya sering ditelepon, bahkan Jawa Tengah, sejak zaman Pak Harto, BJ Habibie, maupun Gus Dur sering didatangi Presiden," katanya. Sementara itu, dalam sambutan pembukaan Musprov KNPI Jateng ke- XI, Gubernur Jateng H Mardiyanto menegaskan, KNPI sebagai salah satu organisasi kepemudaan (OKP) diharapkan mampu menyinergikan organisasi pemuda lainnya ke dalam suatu tatanan gerak pemersatu bangsa. "Untuk tingkat Jateng, KNPI juga diharapkan mampu sebagai jembatan pembangunan di samping menjadi jembatan untuk mempersatukan elemen masyarakat lainnya," katanya. Ia menambahkan, setelah terbentuk kepengurusan yang baru KNPI Jateng diharapkan dapat menyusun program kerja dengan baik serta menyinergikan kepengurusan di tingkat Kota/Kabupaten, bahkan jika sampai terjadi perbedaan pendapat, jangan sampai menimbulkan perpecahan. "Yang jelas, KNPI lahir sebagai tuntutan zaman organisasi pemuda dalam keanekaragaman OKP lainnya dan diharapkan mampu sebagai wadah forum komunikasi serta pengembangan OKP lainnya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007