Yogyakarta, 15/9 (Antara) - Perwakilan organisasi perempuan Nigeria ingin mengadopsi sejumlah program dan gagasan yang dipaparkan tujuh kandidat wakil presiden di Sidang Umum ke-35 Dewan Perempuan Internasional (ICW).

"Kami ingin melihat contoh model yang bagus dari sini, karena organisasi kami baru berusia 60 tahun sementara ICW sudah 130 tahun," tutur Gloria Laraba Shoda, Presiden Dewan Nasional Perhimpunan Perempuan Nigeria (NCWS) saat ditemui di Yogyakarta, Sabtu.

Dengan usia ICW yang sudah lebih dari satu abad tentu pengalaman yang dimiliki dalam memperjuangkan hak perempuan sudah sangat jamak, katanya.

Dalam agenda pemilihan Wakil Presiden ICW ini pun, dia berharap bisa menemukan ide-ide baru yang dipaparkan para kandidat untuk diaplikasikan di negaranya yang tengah menghadapi konflik.

"Di Nigeria banyak terjadi ketidakstabilan keamanan, termasuk masalah penculikan anak-anak perempuan dari sekolah," tutur Gloria menceritakan.

Bahkan masalah dalam negeri di Nigeria memaksa sejumlah delegasi dari negara tersebut untuk membatalkan kedatangan ke Sidang Umum di Yogyakarta, sehingga hanya empat orang yang memutuskan untuk hadir.

Meski demikian, NCWS tetap serius dalam mencari solusi terbaik bagi masalah perempuan di negaranya.

"Saya sudah melihat profil mereka sebelum sidang, dan beberapa di antara mereka sudah saya kenal sebelumnya melalui agenda sidang tiga tahunan terdahulu," ujar Gloria.

Dengan mengenal secara pribadi dan pemaparan yang diberikan kandidat, NCWS optimistis mengetahui mana yang akan menjadi pilihan terbaik.

Dalam sesi pemilihan Wakil Presiden ICW, sebanyak 159 delegasi dari 44 negara hadir untuk memberikan suaranya bagi wakil presiden yang akan menjabat selama tiga tahun ke depan.***4***
Baca juga: Presiden ICW harap sidang umum perkuat solidaritas perempuan dunia

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018