Jakarta, 15/9 (Antara) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mendorong pemerintah pusat dan daerah bergotong royong dalam melaksanakan pembangunan secara nasional maupun lokal.

"Ke depan masih banyak tugas-tugas yang harus kita selesaikan bersama. Untuk itu sinergi antara pusat dan daerah merupakan syarat mutlak dalam mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat", kata Sekretaris Kemenko PMK Y. B. Satya Sananugraha dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia dalam kurun tiga setengah tahun pemerintahan Jokowi-JK cukup banyak capaian pembangunan yang diraih. Salah satunya adalah membaiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur dengan indikator kesehatan, pendidikan dan pendapatan.

Pada tahun 2015, IPM Indonesia sebesar 69,55 naik 1,26 menjadi 70,81 pada tahun 2017. Selain itu, ketimpangan pendapatan dapat ditekan sebesar 0,013 dari semula 0,402 pada tahun 2015 menjadi 0,389 pada Maret 2018.

“Saat ini angka kemiskinan juga berada di bawah dua digit yaitu 9,82 persen dan pertama kali di bawah dua digit sejak krisis 1998,” papar Satya.

Proses pembangunan, lanjut dia, tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu perlu mengintensifkan upaya koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian sehingga mampu menggerakkan seluruh potensi yang ada. Keberhasilan pembangunan nasional merupakan agregasi dari keberhasilan pembangunan daerah.

“Kami mencermati bahwa program-program yang menjadi prioritas para kepala daerah di beberapa provinsi di wilayah Tengah dan Timur Indonesia sudah selaras dengan agenda pembangunan nasional yang dikoordinasikan Kemenko PMK,” jelas dia.

Dia mengatakan pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta serta para relawan berupaya secara maksimal mulai dari masa tanggap darurat sampai dengan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa Lombok yang terus berjalan saat ini.

“Mudah-mudahan dengan dengan kerjasama dan gotong royong oleh seluruh stakeholder, pemulihan terhadap daerah yang terdampak usai gempa bumi beberapa waktu lalu dapat lebih cepat terselesaikan,” harapnya. ***4***

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018