Kapolres Madiun AKBP I Made Agus, Sabtu mengatakan sesuai rencana, Suran Agung akan digelar pada tanggal 23 September 2018.
"Kami siap membantu dan mendukung mengamankan, karena pusat kegiatan Suran Agung ada di wilayah Polres Madiun Kota. Terutama tidak ada kegiatan yang bersifat konvoi roda dua," ujar AKBP I Made Agus, kepada wartawan.
Ia menjelaskan, selain pengamanan yang melibatkan personel gabungan dari Polri, TNI, dan pemerintah daerah, pihaknya juga akan dibantu oleh Satgas Sentot Prawirodirjo saat Suran Agung.
Adapun, satgas tersebut merupakan gabungan satgas pengamanan swakarsa dari beberapa perguruan silat yang tergabung di IPSI.
"Sama seperti saat mengamankan anggota PSH Terate, kami juga dibantu Satgas Sentot Prawirodirjo yang merupakan pam swakarsa dari beberapa perguruan pencak silat di Madiun," katanya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu surat rekomendasi kegiatan Suran Agung dari Polres Madiun Kota. Sebab, lokasi kegiatan berada di wilayah hukum Polres Madiun Kota.
AKBP I Made Agus menambahkan, selama Operasi Aman Suro 2018, Polres Madiun akan menyiagakan sebanyak 1.298 personel. Seribuan personel tersebut merupakan gabungan dari unsur Polri, TNI, dan pemda setempat. Selain itu, juga masih ditambah dengan Pam Swakarsa Satgas Sentot Prawirodirjo yang berjumlah sebanyak 128 orang.
Adapun Operasi Aman Suro 2018 dilaksanakan selama 11 hari yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai tanggal 8-13 September 2018 untuk pengamanan kegiatan "nyekar" atau ziarah makam para pendiri perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Sedangkan tahap kedua dilaksanakan tanggal 21-25 September 2018 untuk pengamanan kegiatan Suran Agung oleh anggota Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM).
Baca juga: Dua pesilat Madiun terluka dipukul aparat
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018