Ketua Pengurus KWSG Rudhy Rianto Setiawan di Gresik, Sabtu, mengatakan di tengah persaingan bisnis antarlembaga keuangan modern, koperasi Indonesia dituntut untuk terus berbenah diri dalam meningkatkan kinerjanya.
"Hal ini di antaranya dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelayanan dan yang terpenting adalah pengusaaan teknologi digital," katanya.
Ia menegaskan koperasinya telah mengantisipasi hal tersebut, salah satunya dengan mengembangkan digitalisasi teknologi koperasi yang dinilai sebagai kunci agar koperasi tetap eksis dalam menghadapi perkembangan zaman.
Rudhy menambahkan, digitalisasi teknologi koperasi yang dilakukan KWSG dilakukan hampir di semua unit usahanya.
Saat ini, KWSG telah memiliki 7 unit usaha, yakni unit simpan pinjam, ritel (V Mart), the legend resto, perdagangan umum, unit ekspedisi, unit perdagangan bahan bangunan, dan pabrik gress board.
Pengembangan digitalisasi koperasi ini, kata Rudhy, karena KWSG ingin menghadirkan sebuah koperasi modern di era milenial ini.
Untuk itulah dalam keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KWSG tahun 2017, telah merekomendasikan keputusan pendirian informasi dan teknologi (IT) yang mandiri dengan produk berupa Kartu Tanda Anggota (KTA) digital yang memiliki multi fungsi dalam bertransaksi.
Selain KTA, lanjut dia, juga direkomendasikan pembuatan aplikasi KWSG mobile yang merupakan aplikasi digital yang dimiliki oleh anggota untuk mengetahui besarnya dana simpanan, bahkan anggota bisa memanfaatkan ragam fitur-fitur atraktif dalam transaksi.
"Rekomendasi RAT tersebut, sebagian besar sudah dijalankan oleh pengurus," tambahnya.
KWSG merupakan koperasi karyawan terbesar di Indonesia dari unit bisnis PT Semen Indonesia Tbk (dulunya bernama PTSemen Gresik). KWSG juga telah masuk dalam 300 koperasi terbesar dunia versi asosiasi koperasi global, International Cooperative Alliance (ICA).
Koperasi yang berdiri sejak 1963 ini, kini telah memiliki anggota sebanyak 6.000 orang. Anggota tersebut mayoritas adalah karyawan PT Semen Indonesia. Sementara itu, total asetnya per akhir tahun 2017 telah mencapai Rp1,245 triliun. Pada 2018, Rudhy menargetkan pertumbuhan aset naik sekitar 6 hingga 10 persen dibanding pada 2017.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018