Sukabumi (ANTARA News) - Bangunan Sekolah Dasar Pasir Haur Desa Cimaherang Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ambruk, mengakibatkan ratusan siswanya terpaksa belajar di dalam tenda yang didirikan di halaman sekolah tersebut. Tiga ruang sekolah itu ambruk akibat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga sejak tiga hari lalu para siswa belajar di bawah tenda dengan udara panas serta berdebu. "Tidak semua siswa belajar di dalam tenda, hanya siswa kelas I hingga kelas III saja yang belajar di tenda, sementara siswa kelas IV hingga Kelas VI masih belajar di dalam kelas dengan kondisi bangunan yang sudah rusak parah," kata Kepala Sekolah SD Pasir Haur, Badru Tamam kepada pers, Jumat. Ia menyebutkan, para siswa yang belajar di dalam tenda sering mengeluh karena sering kepanasan dan terganggu dengan bannyaknya debu yang beterbangan di halaman sekolah. "Karena kondisi yang sangat darurat, para siswa pun banyak yang hanya beralaskan sandal jepit dan tidak sedikit yang tidak mengenakan seragam sekolah," ujar Badru. Sekolah yang kini memiliki 251 siswa itu, terakhir mendapatkan renovasi bangunan pada tahun 1981 lalu dan sejak saat itu, belum sekalipun SD tersebut mendapatkan bantuan. "Kami sudah beberapa kali meminta bantuan kepada Pemda, namun hingga kini bantuannya pun tak kunjung turun," katanya, Ia berharap agar Pemda segera memberikan bantuan, sehingga proses belajar dan mengajar bisa kembali normal seperti sediakala. Salah satu siswa kelas III, Lindawati, mengaku, merasa kepanasan bila harus belajar di dalam tenda, bahkan proses belajar juga menjadi terganggu karena banyak debu yang beterbangan di halaman sekolah. "Saya tidak bisa konsentrasi dengan kondisi seperti ini, maka saya minta agar proses belajar bisa dipindahkan ke dalam kelas," katanya seraya berharap agar sekolah ini mendapatkan bantuan dari pemerintah, sehingga para siswa dapat belajar dengan baik.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007