Jakarta (ANTARA News) - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertegas peringkat "idA+" kepada PT Bank Niaga Tbk dengan outlook peringkat tersebut stabil, kata Pefindo dalam sebuah pernyataannya di Jakarta, Jumat. Peringkat tersebut, katanya, mencerminkan posisi pasar perusahaan yang kuat, kapitalisasi yang sehat dan diversifikasi uasaha yang baik. Namu, persaingan yang ketat di pasar perbankan terutama di usaha komersial menengah, telah mengurangi faktor-faktor pendukung tersebut. Disebutkan, Bank Niaga yang didirikan pada 1955, telah berkembang menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan reputasi yang baik dalam tata kelola perusahaan yang baik, layanan dan inovasi yang unggul. Per Desember 2008, Bank Niaga merupakan bank terbesar ketujuh di Indonesia dengan total aset hampir Rp46,5 triliun. Menyusul serangkaian penjualan kepemilikan saham Pemerintah Indonesia sejak November 2002, Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB atau Grup), induk perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Malaysia, menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sekitar 52,59 persen hingga pada 2004. Grup terus meningkatkan kepemilikannya di Bank Niaga melalui pembelian saham tambahan dari "rights issue" dan pasar terbuka yang menaikkan kepemilikannya menjadi kurang lebih 64 persen pada akhir semester pertama 2007. Menurut Pefindo, pada Juni 2007, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan pemegang saham pengendali dari Grup kepada CIMB Group Sdn Bhd yang 100 persen dimiliki oleh Grup. Pada 16 Agustus 2007, seluruh saham dan waran yang dikuasai oleh BCHB Group di Bank Niaga dialihkan kepada CIMB Group. Sisanya, dikuasai oleh beberapa investor publik --dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 5 persen-- yang seluruhnya mencapai 36 persen. Bank Niaga dikenal baik untuk "franchise"-nya yang kuat di tiga segmen usaha, yaitu kredit perumahan, usaha menengah dan individu dan melalui segmen tersebut Bank Niaga telah mencanangkan menjadi bank kelima terbesar pada 2010. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007