Yogyakarta, (ANTARA News) - Perwakilan Persatuan Wanita Kristen Indonesia Christine Sibarani, yang hadir dalam Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia, di Yogyakarta, Jumat, berharap perempuan dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Perempuan harus menjadi mitra pemerintah dalam pemberantasan korupsi, kita harus bisa mengatakan bahwa kita adalah perempuan anti korupsi," kata Christine ketika dijumpai Antara di hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta.

Menurutnya, hal tersebut juga merupakan salah satu prioritas dari Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI).

Di kesempatan berbeda, Ketua Badan Kerja sama Organisasi Wanita Sulawesi Selatan Farida Pelupessy mengatakan bahwa perempuan Indonesia harus menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Dalam acara Temu Nasional ini, perempuan Indonesia didaulat sebagai Ibu Bangsa, maknanya, kita harus selalu menjadi panutan untuk senantiasa jujur dan terbuka," katanya.

Mengenai acara Temu Nasional Seribu Prempuan Indonesia, yang diselenggarakan bersamaan dengan Sidang Umum Dewan Perempuan Internasional atau International Council of Women ke-35, Christine Sibarani mengapresiasi penyelenggaraannya.

"Pertemuan seperti ini sangat penting dan harus dihadiri oleh perwakilan masing-masing organisasi perempuan di Indonesia. Tentu persiapannya berat, namun Puji Tuhan, pihak BUMN dan semua Kementerian yang dipimpin oleh tokoh perempuan sangat suportif," paparnya.

Ribuan tokoh perempuan berkumpul dalam acara Sidang Umum ke-35 ICW, organisasi tokoh perempuan dunia yang berafiliasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia.

Kedua acara tersebut diselenggarakan oleh ICW, Kowani (Kongres Wanita Indonesia), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN, termasuk Kantor Berita Antara, yang berpartisipasi langsung menyukseskan dua pertemuan tersebut. ***4***

Baca juga: Wanita tangguh di balik BUMN maskulin
Baca juga: Presiden akan buka pertemuan ICW dan seribu organisasi perempuan

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018