Yogyakarta (ANTARA News) - Pendidikan dapat memberdayakan kaum perempuan dengan meningkatkan kapasitas di berbagai aspek, demikian disampaikan Presiden National Council of Women Australia Barbara Baikie dalam sebuah lokakarya bertajuk Pemberdayaan Perempuan melalui Pendidikan atau 'Empowering Women through Education', yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sidang Umum ke-35 Dewan Perempuan Internasional, di Yogyakarta, Kamis.

Bersama dengan 15 delegasi perempuan dari negara-negara sahabat, Barbara menggarisbawahi beberapa alasan mengapa pendidikan menjadi sangat penting bagi kaum perempuan.

Menurut Barbara, latar belakang pendidikan yang baik tak hanya memberikan bekal bagi perempuan untuk terus mendorong perubahan yang lebih baik bagi kaumnya, namun juga memberikan kepercayaan diri bagi perempuan itu sendiri.

"Perempuan yang berpendidikan juga memiliki ketahanan yang lebih tinggi, karena Ia akan cenderung memiliki cara berpikir yang lebih luas, sehingga ketika Ia dihadapkan dengan suatu masalah, Ia akan dapat memikirkan jalan keluarnya dengan cepat," jelas Barbara.

Selain itu, pendidikan juga akan membekali perempuan dengan pemikiran yang lebih luas dan kritis, yang akhirnya dapat mengubah pandangan mereka terhadap dunia.

"Hal tersebut dapat menghancurkan stereotipe, bahkan rasisme dan seksisme," jelas Barbara.

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan bahwa pendidikan juga dapat memberi kebebasan bagi perempuan. Tak hanya kebebasan berpikir, namun juga kebebasan untuk mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.

"Contohnya, apabila seorang perempuan berada di sebuah hubungan dimana Ia mengalami penindasan, baik secara verbal ataupun fisik, Ia akan memiliki kebebasan untuk memilih keluar dari hubungan tersebut," katanya.

Perempuan itu tak perlu takut untuk mengambil langkah yang diyakini benar, karena Ia memiliki bekal yang cukup untuk bergantung dengan dirinya sendiri, ungkap Barbara.

Oleh sebab itu, diperlukan adanya fokus atas pendidikan bagi kaum perempuan, terutama bagi generasi muda.

"Tanpa memandang budaya, agama atau lokasi, semua harus berhak mendapatkan pendidikan yang layak, karena itu dapat mengubah hidup mereka dan cara pandang mereka terhadap dunia. Semua menjadi lebih baik dengan pendidikan," katanya.

Lokakarya bertajuk 'Women's Empowerment through Education' merupakan salah satu dari rangkaian aktivitas diskusi grup yang dijalankan secara paralel, sebagai rangkaian acara dari Sidang Umum ke-35 ICW.

Kegiatan lokakarya yang lain mengangkat tema yang berbeda-beda, diantaranya adalah 'Eliminating Violence against Women', 'Women and Transformative Politcs' dan 'Women and Economic Empowerment'.

Ribuan figur perempuan berkumpul dalam acara Sidang Umum ke-35 'International Council of Women (ICW)', perkumpulan tokoh perempuan dunia yang berafiliasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia.

Kedua acara tersebut diselenggarakan oleh ICW, Kowani (Kongres Wanita Indonesia), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN, termasuk Kantor Berita Antara, yang berpartisipasi langsung menyukseskan dua pertemuan tersebut.

Baca juga: 'Role model' penting untuk memotivasi perempuan jalani pendidikan

Baca juga: Dubes Fiji rumuskan strategi cegah kekerasan terhadap perempuan

Baca juga: Dubes Lyudmilla paparkan perkembangan peran perempuan Rusia

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018