Turin (ANTARA News) - Bangkit kemudian bertobat setelah sebelumnya berlumur dosa karena mengingkari "fair play" sebagai dogma dalam sepakbola, inilah yang dirasakan dan bakal dijalani oleh salah satu raksasa sepakbola Italia, Juventus. Manajer Claudio Ranieri bahkan menyebut kembalinya Juve ke Serie A sebagai masa setelah menjalani "api pencucian", tempat semua orang berdosa dibersihkan. Juventus terdepak dari Serie A dalam musim kompetisi 2005/2006 karena kedapatan ambil bagian dalam skandal pengaturan skor. Mereka terdampar di Serie B. Ranieri yang mengambil oper tugas dari pelatih sebelumnya asal Prancis, Didier Deschamps, merasa yakin tim asuhannya itu bakal mendulang sukses di Serie A. Tugas yang bakal dihadapi Ranieri salah satunya yakni mendongkrak mental tim, karena Juve memiliki rekor 27 kali juara di Serie A. "Juve telah banyak berubah. Jangan lupa bahwa kami telah melewati malapetaka tsunami. Ada banyak pekerjaan yang masih perlu segera diselesaikan," kata mantan manajer Chelsea itu. "Saya tidak ingin berjanji yang justru dapat saja saya tidak penuhi, meski banyak rencana ambisius dalam mengembalikan pamor Juve seperti sedia kala," katanya kepada AFP. "Klub ingin menjadi yang teratas dalam lima tahun ini dan kami berharap dapat sesegera mungkin mewujudkannya," ucapnya. "Kami akan bertarung untuk memperoleh tempat pertama dalam kejuaraan ini. Kami ingin menjadi juara Liga Champions," katanya. Meski mengalami penurunan ke Serie B, Juve tampil dengan sejumlah pemain yang pernah berlaga di Piala Dunia, misalnya penjaga gawang Gianluigi Buffon, striker Prancis David Trezeguet dan gelandang berpengalaman Ceko Pavel Nedved. Ranieri kini meramu kekuatan tim dengan mengombinasikan para pemain yang ada dalam tim dengan sejumlah pemain muka baru. Juve bahkan telah menandatangani kontrak baru senilai 57 juta Ero atau 77 juta dolar AS. Sejumlah pemain bintang bakal menghuni Juve. Mereka yakni striker timnas Italia yang berlaga di Piala Dunia Vincenzo Iaquinta, gelandang Portugal Tiago Mendes dan mantan pemain Bayern Munich Hasan Salihamidzic. Barisan pertahanan Juve kini diperkuat oleh kapten Portugal Jorge Andrade yang hijrah dari Deportivo de la Coruna, pemain Ceko berusia 27 tahun Zdenek Grygera dari Ajax, dan Cristian Molinaro yang baru kembali setelah sebelumnya dipinjamkan ke Siena selama dua tahun. "Sampai sekarang kami telah bertanding melawan sejumlah tim yang relatif tangguh. Kami telah menyiapkan diri selama sembilan bulan," ucapnya. Para pemain Juve telah bertekad untuk banting stir dari kekeliruan masa lampau. Mereka akan tampil sekuat tenaga dan sepenuh hati. "Kami ingin membuktikan diri sebagai tim yang terbaik," kata Trezeguet. "Kami seakan menerima motivasi tambahan ketika melawan tim-tim besar, yakni Inter Milan, AC Milan atau Roma. Mereka kini tampil sebagai tim yang padu dan handal, meski kami kaya dari sisi kualitas," katanya. Buffon menambahkan, "Jika kami mampu sukses dalam Liga Champions nantinya, maka itu pertanda penting bagi Juve dalam menapaki masa depan. Kami tidak akan melupakan masa-masa sulit." Juventus akan mengawali pertandingan perdananya melawan Livorno yang pada musim kompetisi lalu berada di peringkat ke-11.

Copyright © ANTARA 2007