Jakarta (ANTARA News) - Grab Indonesia menghadirkan fitur baru bernama "Selfie Authentication" untuk menangkal kecurangan yang kerap dilakukan oleh mitra pengemudinya.
Fitur ini dibuat sebagai respon maraknya oknum mitra pengemudi mereka yang diduga kerap melakukan peminjaman atau bahkan melakukan praktik jual beli akun mitra pengemudi secara ilegal.
Selain itu, hadirnya fitur "canggih" ini juga sebagai langkah antisipasi adanya penggunaan akun-akun mitra pengemudi secara tidak bertanggung jawab.
"Fitur ini hadir setelah mendengar masukan dari mitra pengemudi yang telah bekerja dengan jujur," ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di Jakarta, Kamis.
Sesuai dengan namanya, fitur "Selfie Authentication" berfungsi untuk memverifikasi wajah pengguna akun yang resmi. Pengemudi akan melakukan proses swafoto terlebih dulu untuk dapat log in ke dalam akun Grab Driver. Bila yang melakukan swafoto bukanlah mitra pengemudi yang resmi, maka proses log in akun tidak dapat dilakukan.
"Kalau tidak bisa log in karena bukan pengemudi asli, dia tidak akan bisa ambil order," terang Ridzki.
Baca juga: Grab segera luncurkan terobosan baru di aplikasinya
Sebelumnya, pada awal Agustus lalu Grab juga telah meluncurkan fitur "Anti Tuyul" untuk memberantas oknum-oknum mitra pengemudi curang yang kerap menggunakan aplikasi GPS palsu.
Fitur "Anti Tuyul" ini mendeteksi mitra yang memiliki aplikasi GPS palsu. Fitur akan bekerja saat oknum mitra pengemudi curang itu melakukan pembaruan aplikasi Grab Driver. Saat aplikasi yang telah diperbarui dibuka, akan muncul Pop-up "Anti Tuyul" pada layar. Ketika pop up itu muncul, secara otomatis aplikasi Grab Driver menjadi tidak bisa digunakan.
Untuk bisa mengaktifkan kembali aplikasi Grab Driver miliknya, oknum mitra pengemudi curang tersebut harus menghapus terlebih dahulu aplikasi GPS palsu yang dimiliki.
Ridzki menambahkan, pihaknya juga telah menghapus puluhan ribu akun fiktif milik para mitra pengemudi nakal. Ridzki memastikan para mitra pengemudi yang kedapatan memiliki akun fiktif, akan diputus kemitraannya dan tidak bisa bergabung kembali dengan Grab.
"Dulu memang sudah diberangus (pemilik akun fiktif), tapi mereka bisa masuk lagi (ke Grab) pakai cara normal ataupun curang. Tapi sekarang sudah tidak akan bisa lagi. Kami akan menjaga mitra pengemudi yang jujur," pungkasnya.
Baca juga: Grab luncurkan tombol SOS di aplikasinya
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018