Yogyakarta (ANTARA News) - Meski berhasil memperkecil ketinggalan dengan selisih satu angka pada detik terakhir, tim putri Indonesia akhirnya menyerah 60-65 kepada China di perebutan posisi ketiga kejuaraan basket pelajar Asia di Yogyakarta, Kamis.

Bertanding di GOR Among Rogo, tim asuhan pelatih Tjetjep Firmansyah itu sebenarnya berpeluang untuk memaksa China bertanding melalui perpanjangan waktu (overtime) saat ketinggalan 60-63 pada 16 detik terakhir.

Namun ketatnya pertahanan China yang unggul postur tubuh membuat Adelaide dan kawan-kawan gagal menambah angka dan sebaliknya kembali tertinggal.

Dengan kekalahan tersebut, tim putri Indonesia berada di posisi juru kunci dari empat negara peserta.

Adelaide Wongsohardjo, anggota tim Asian Games 2018 yang akrab disapa Lady kembali menjadi motor serangan Indonesia dengan mencetak 24 angka dan delapan rebound.

Permainan Lady mampu diimbangi Faizzatus Shoimah, rekan sesama asal Malang yang menyumbang 18 angka dan tujuh rebound.

Usai pertandingan, baik Lady maupun Faiz, panggilan Faizzatus, mengatakan bahwa meski kalah, permainan mereka sebenarnya jauh lebih baik daripada pertandingan sebelumnya.

"Saya kira, permainan kami lebih baik dibanding pertandingan sebelumnya karena kami bermain lebih lepas," kata Faiz, pelajar asal SMA 8 Malang yang juga dipercaya sebagai kapten.

Pada pertandingan babak penyisihan grup menghadapi China sebelumnya tim putri Indonesia kalah dengan selisih 12 angka, yaitu 50-62.

Kehadiran Lady yang baru saja memperkuat tim Asian Games 2018 Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta, menurut Faiz ikut membantu mendorong motivasi pemain lain.

"Sangat membantu mendorong semangat juang teman-teman karena dalam tim kami ada pemain Asian Games," kata Faiz.

Ye Yao Zhang memimpin putri China mencetak angka tertinggi dan nyaris mencatat "double - double" , yaitu 18 angka dan sembilan rebound.

Pertandingan sebenarnya berlangsung seimbang dan ketat pada babak pertama ketika terjadi saling kejar angka dan silih berganti pimpinan perolehan angka.

Babak pertama ditutup dengan keunggulan tipis China 30 - 28 setelah Adelaide gagal melakukan dua kesempatan lemparan bebas.

Sampai pertengahan babak kedua, Indonesia masih tetap bisa mengimbangi permainan China dengan selisih angka tipis.

Ketika pertandingan tersisa lima menit, China mencetak 11 angka secara beruntun dan memperbesar selisih keunggulan berkat beberapa lemparan tiga angka yang akurat.

Adelaide yang sempat dirawat kena hantam dengkul lawan yang mengenai tulang rusuknya, sempat membuat daya serang tim melemah, tapi kembali bangkit memperkecil ketinggalan pada detik-detik terakhir.

Pada pertandingan lainnya, tim putra masih bertanding menghadapi Hong Kong, juga untuk perebutan peringkat ketiga.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018